(IslamToday ID)—Pada bulan November tahun lalu, sebuah misil yang menewaskan dua petani Polandia di desa perbatasan Przewodow ditembakkan oleh pasukan Ukraina.
Temuan ini diumumkan oleh Menteri Kehakiman negara tersebut, Zbigniew Ziobro, pada hari Kamis (28/9/2023).
“Penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa Polandia menghasilkan pendapat yang secara tegas menunjukkan bahwa proyektil ini adalah misil Ukraina,” ujar Ziobro dalam konferensi pers di Lublin, seperti dilansir dari RT, Kamis (28/9/2023).
Proyektil tersebut kemungkinan berasal dari stok Soviet-era atau mungkin diproduksi oleh Rusia modern, namun ditembakkan oleh pihak Ukraina, demikian yang ditekankan oleh menteri tersebut.
Meskipun dia tidak memberikan rincian tentang jenis misil tersebut, media Polandia sebelumnya melaporkan bahwa penyelidik telah menetapkan bahwa itu adalah 5V55, sebuah proyektil anti-pesawat yang lebih lama, yang ditembakkan oleh sistem S-300.
Lebih lanjut, Ziobro mengatakan bahwa Kiev terbukti sangat tidak kooperatif selama penyelidikan insiden ini, yang berlangsung hampir selama setahun.
Menteri tersebut menduga bahwa kurangnya bantuan dari penegak hukum Ukraina adalah bagian dari kebijakan pemerintah negara tersebut.
“Saya sangat menyesal akan hal ini, tetapi tidak ada kerja sama semacam itu dalam hal ini selama beberapa bulan,” ungkapnya.
“Saya tidak berpikir ini adalah keputusan di tingkat jaksa. Saya percaya bahwa ini adalah keputusan di tingkat politik tinggi di negara Ukraina.”
Kurangnya kerjasama dari Ukraina sangat disayangkan mengingat bahwa Polandia, termasuk jaksa-jaksa negaranya, telah memberikan bantuan yang signifikan kepada Kiev dalam konfliknya dengan Moskow, kata Ziobro.
Insiden misil di Przewodow terjadi pada bulan November ketika militer Ukraina mencoba menahan hujan misil Rusia terhadap target di Ukraina barat dan sekitarnya kota Lvov.
Proyektil tersebut mendarat di sebuah pertanian gandum setempat, menewaskan dua warga sipil yang berusia 59 dan 60 tahun, serta menyebabkan kerusakan material.
Kiev dengan cepat menyalahkan Moskow atas tragedi tersebut, bersikeras bahwa ini adalah serangan misil Rusia pada “keamanan kolektif” NATO.
Meskipun ada bukti di lapangan yang menunjukkan sebaliknya dan bahkan penolakan publik atas versi semacam itu oleh pendukung Barat Kiev, pihak berwenang Ukraina terus mempertahankan klaim mereka bahwa Rusia adalah pelakunya.(res)