(IslamToday ID) – Pertama kalinya dalam sejarah AS, Ketua DPR Amerika Serikat (AS)digulingkan dari jabatannya. Ketua DPR AS yaitu Kevin McCarthy, digulingkan setelah pertikaian internal Partai Republik.
McCarthy digulingkan oleh kelompok sayap kanan Partai Republik yang melemparkan DPR AS dan kepemimpinan partai itu ke dalam kekacauan.
Adalah saingan utama McCarthy, anggota Kongres Matt Gaetz dari Florida, yang memaksakan pemungutan suara untuk “mosi untuk mengosongkan jabatan.”
Ia mengumpulkan lebih dari segelintir kritikus Partai Republik yang konservatif terhadap Trump dan banyak anggota Partai Demokrat yang mengatakan bahwa McCarthy tidak layak menjadi pemimpin.
Keheningan terjadi ketika petugas yang memimpin menutup pemungutan suara 216-210, dengan mengatakan bahwa jabatan Ketua DPR dengan ini dinyatakan kosong, seperti dikutip dari AP, Rabu (4/10/2023).
Beberapa saat kemudian, sekutu utama McCarthy, Patrick McHenry, mengambil palu dan, menurut peraturan DPR, ditunjuk sebagai Ketua DPR pro tempore, untuk bertugas di kantor sampai Ketua definitif baru dipilih.
DPR AS kemudian dengan cepat melakukan reses sehingga anggota parlemen dapat bertemu dan mendiskusikan langkah ke depan.
Penggulingan McCarthy terjadi setelah Ia bekerja sama dengan Partai Demokrat untuk menjaga pemerintah tetap terbuka daripada mengambil risiko penutupan pemerintahan (shutdown).
McCarthy bersikeras bahwa dia tidak akan membuat kesepakatan dengan Partai Demokrat untuk tetap berkuasa – bukan berarti dia bisa mengandalkan bantuan mereka bahkan jika dia memintanya.
Sedangkan pemimpin Partai Demokrat Hakeem Jeffries mengatakan dalam suratnya kepada rekan-rekannya bahwa dia ingin bekerja sama dengan Partai Republik, namun dia tidak bersedia memberikan suara yang diperlukan untuk menyelamatkan McCarthy.
“Sekarang menjadi tanggung jawab anggota Partai Republik untuk mengakhiri Perang Saudara Partai Republik di DPR,” kata Jeffries, mengumumkan bahwa kepemimpinan Partai Demokrat akan memilih mosi untuk memecat ketua DPR tersebut.
Melepaskan posisi Ketua DPR akan membuat anggota DPR dari Partai Republik mengalami kekacauan, karena mereka berusaha mencari pemimpin baru. [sya]