(IslamToday ID) – Pasukan NATO dan para pensiunannya terbukti terlibat dalam perang Ukraina melawan Rusia sejak awal invasi Rusia.
Setidaknya keterlibatan mereka terjadi setelah Barat memutuskan memberi bantuan senjata ke Kiev.
Mereka berperan menjadi pengawas penggunaan senjata bantuan dari Barat yang dikirim ke Kiev.
Surat kabar asal Spanyol melaporkan, bahwa negara-negara Barat terlibat dalam semua aspek permusuhan dua negara tetangga tersebut.
Selama konflik terjadi, El Pais seperti dikutip Russia Today, pensiunan pasukan NATO ini memasok senjata, melatih para serdadu UKraina serta memberi informasi penargetan.
Para veteran asing ini bergabung dalam militer Ukraina sebagai sukarelawan, namun juga menjadi agen bagi negara asalnya.
Tugas mereka adalah memberikan “pengetahuan tentang situasi di garis depan, untuk mengidentifikasi efektivitas senjata yang dipasok dan kemungkinan masalah dalam penggunaannya, serta untuk mendeteksi kemungkinan kasus korupsi terkait bantuan yang diberikan,” klaim outlet tersebut.
Kehadiran pasukan NATO saat ini dan sebelumnya telah diakui secara diam-diam oleh para pejabat yang diwqawancara surat kabar Spanyol tersebut.
Pernyataan tersebut menggambarkan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron beberaa waktu lalu bahwa negara-negara Barat dapat mengirim tentara ke Ukraina sebagai “pelanggaran tabu,” dalam artian mengusulkan peran tempur aktif bagi personel militer Barat.
Meskipun segelintir pemimpin Barat mendukung posisi Macron yang menyatakan bahwa pengerahan pasukan untuk membantu Kiev dalam konflik dengan Rusia tidak dapat dikesampingkan, banyak pejabat – termasuk Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg – yang menolak gagasan tersebut.
Bulan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan keterlibatan pasukan Inggris dan Prancis dalam mempersiapkan peluncuran rudal Ukraina, sambil menjelaskan mengapa Berlin tidak akan memasok senjata serupa ke Kiev.[sya]