(IslamToday ID) – Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan sedikitnya 313 orang tewas dan seribu orang lainnya mengalami luka dalam insiden serangan Israel sejak Oktober 2023 silam.
Tak hanya itu Mikati juga menyebut sekitar 100 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di Lebanon Selatan akibat serangan yang turut menghancurkan lahan pertanian dan membunuh ribuan hewan ternak.
“Sekitar 800 hektar lahan pertanian hancur, 340 ribu hewan ternak mati dan sekitar 75 persen petani kehilangan sumber pendapatan mereka,” kata Mikati saat berbicara dalam sidang kabinet di Beirut.
“Pemerintah harus menetapkan wilayah selatan sebagai zona bencana pertanian,” sambungnya.
Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.
Di sisi lain, Israel mengaku akan terus melakukan serangan terhadap Hizbullah meski ada gencatan di Gaza. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant beberapa waktu lalu.
“Jika ada yang berfikir bahwa ketika kami mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera di selatan (Jalur Gaza) dan serangan dihentikan sementara sehingga akan meringankan apa yang terjadi di sini, dia salah. Kami akan terus menyerang dan mengintensifkannya secara mandiri di selatan hingga kami meraih tujuan kami,” kata Gallant.
“Tujuan kami mudah: memukul mundur Hizbullah ke tempat mereka seharusnya berada, baik dengan kesepakatan atau dengan kekuatan,” ujarnya.
Gallant sendiri telah memberikan ancaman lebih dari satu kali untuk mendesak mundur Hizbullah hingga melewati Sungai Litani di selatan Lebanon melalui pernyataan politik maupun tindakan militer. [ran]