(IslamToday ID) – Kementerian Perang Israel mengonfirmasi sebanyak 7.209 tentara telah menerima perawatan medis sejak 7 Oktober 2023 sejak Operasi Badai Al-Aqsa. Perawatan tersebut meliputi luka fisik.
Kementerian itu juga melaporkan bahwa sekitar 30 persen dari mereka yang terluka menderita masalah psikologis dalam enam bulan terakhir.
Mengutip Antara, angka statistik itu muncul ketika sejumlah media Israel melaporkan adanya sensor terhadap jumlah tentara Israel yang menjadi korban perang di Gaza.
Stasiun TV Channel 12 milik pemerintah Israel sebelumnya melaporkan bahwa pihak militer meminta rumah-rumah sakit untuk tidak mengungkapkan jumlah korban sebelum berkoordinasi dengan mereka.
Serangan-serangan Israel sejak 7 Oktober lalu telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa korban terbunuh serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu tercatat bertambah menjadi 33.899 orang per Rabu (17/4/2024).
Korban jiwa kemungkinan jauh lebih besar karena ribuan jenazah diperkirakan masih tertimbun reruntuhan.
Dalam kurun 24 jam terakhir, 56 orang Palestina terbunuh dan 89 terluka akibat serangan Israel.
Pasukan Israel mengaku mengebom lebih dari 40 target di Jalur Gaza sehari belakangan.
Sebanyak 14.520 anak-anak dan 10.000 perempuan terbunuh serangan Israel sejak 7 Oktober.
Artinya, lebih dari dua per tiga korban serangan Israel di Gaza adalah anak-anak dan perempuan. [ran]