Masjid Agung, Pondasi Dakwah Islam di Tanah Jawa (1)
Hukum yang berlaku di Kesultanan Demak adalah Hukum Islam yang bersumber kepada Al Qur’an dan Al Hadits. Hal ini dapat di ketahui dari Kitab Angger-Angger Suryangalam.
Dalam naskah kitab undang-undang Angger-Angger Suryangalam, ditegaskan dalam pembukaan undang- undang Suryangalam.
“Sang Ratu puniko dene anrapaken ukumullah. Dosane tan anglakokan sak pakeme aksarane, angowahi sapangandikaning Allah tangala, kang tinimbalaken dawuhing kanjeng Nabi kito Muhammad salalu ngalaihi wasalam”.
Yang artinya kurang lebih “Sang Raja itu memiliki kewajiban menjalankan Hukum Allah. Berdosa besar, jika perilaku dan tutur bahasanya menyelisihi Sabda Allah SWT, dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.”
Dalam pembukaan undang-undang Suryangalam ini juga disebutkan bahwa: “Sultan Suryangalam di Keraton Aripullah, Negeri Adilullah, menceritakan Prabu Titi Jagad, dari Ngatasangin, membentuk Badan Yudikatif, dengan menerapkan Hukum Allah, yang berlandaskan keadilan, kejujuran dan kebenaran”.
Sultan kemudian melimpahkan kepada jaksa, untuk menangani dan memutuskan perkara hukum berdasarkan Hukum Islam, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Yuk, simak video ini selengkapnya..