SRAGEN, (IslamToday ID) – Dinas Pendidikan Provinsi Jateng akan melibatkan tim ahli bangunan untuk menyelidiki robohnya aula SMKN 1 Miri, Sragen yang mengakibatkan puluhan siswa luka-luka.
“Secara teknis akan kita evaluasi. Kita akan libatkan ahli bangunan untuk melihat apakah kejadian ini murni karena musibah atau ada faktor (kesalahan) konstruksi,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri di SMKN 1 Miri, Kamis (21/11/2019).
Ia mengatakan sejauh ini belum ada rencana
memanggil pelaksana proyek pembangunan aula yang baru dibangun tahun 2015
tersebut. Alasannya, gedung tersebut bukan dibangun oleh Dinas Pendidikan,
namun oleh pihak Komite Sekolah.
“Gedung ini dibangun Komite Sekolah ya. Tapi
kita lihat memungkinannya nanti (memanggil pelaksana proyek). Saat ini tim dari
provinsi, BPBD juga sedang meluncur untuk mengkaji. Termasuk akan bisa dibangun
ulang atau tidak nanti, itu kita kaji,” lanjutnya.
Jumeri menambahkan, pihaknya telah memerintahkan
para kepala cabang dinas untuk mengecek lagi kondisi sekolah di wilayahnya,
terutama bangunan SLB, SMA, dan SMK yang menjadi tanggung jawab proyek.
Ia juga mewajibkan kepada para kepala sekolah untuk aktif
melaporkan kondisi gedung-gedung sekolah agar kejadian bangunan sekolah roboh
seperti di Pasuruan maupun di Sragen itu tidak terulang.
“Kita tidak menutup mata bahwa ada bangunan
sekolah kita yang kualitasnya kurang memadai. Mungkin saat itu anggarannya
mepet, sehingga bangunannya juga seadanya. Ini yang harus dipantau dan
dilaporkan kondisinya,” pungkas Jumeri.
Terkait pembangunan kembali aula, Jumeri
menyebut akan melihat lebih dulu site plan sekolah
untuk mencari opsi yang lebih baik. “Saya lihat lokasi ini kalau dibangun lagi
sebagai (lokasi) aula, tidak tepat. Harus dibangun (di lokasi) yang lebih aman
dari sebelumnya,” ujarnya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjamin
biaya pengobatan korban robohnya aula SMKN 1 Miri akan ditanggung pemerintah. Ia
juga menyebut penanganan sudah dilakukan dengan baik. “Kita menanggung semua
biayanya. Orang tua siswa tidak perlu khawatir,” kata Ganjar di Semarang.
Meskipun belum menjenguk korban atau meninjau
lokasi, Ganjar menjamin penanganan korban sudah dilakukan dengan baik. Ia juga
menyebut peristiwa itu murni bencana alam. “Semua sudah ditangani dengan baik.
Tadi malam sampai dini hari saya melakukan video
call dengan siswa-siswa itu di rumah sakit untuk
memastikan kondisinya,” ujarnya.
“Ada yang nangis (saat video call) saya kuatkan.
‘Sudah jangan nangis, sudah besar kok nangis. Sabar dan berdoa’,” kata Ganjar
menirukan penghiburannya kepada para korban saat melakukan video
call.
Seperti diketahui, aula SMKN 1 Miri, Sragen roboh diterjang hujan deras dan angin kencang pada Rabu (20/11/2019) sore. Akibat peristiwa itu, sebanyak 22 siswa dan seorang guru mengalami luka-luka. (wip)
Sumber: Detik.com, Joglosemarnews.com