JAKARTA,
(IslamToday ID) – Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askara bukan anggota mereka. Ini menyusul banyaknya isu yang beredar di media
sosial bahwa Ari Askhara adalah anggota BIN.
“Ari Askhara adalah bukan anggota BIN,” ujar Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, Senin (16/12/2019).
Ia menyatakan klarifikasi perlu dibuat lantaran isu Ari Askhara anggota BIN
sudah beredar luas. Untuk itu, BIN perlu meluruskan kabar tidak benar
itu.
“Sehubungan dengan beredarnya berita via Twitter maupun medsos lainnya bahwa eks Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN dan berita tersebut mendapat retweet serta tanggapan luas dari berbagai pihak, maka dengan ini kami Wawan Hari Purwanto, Jubir Kepala BIN, bermaksud meluruskan berita tersebut,” tuturnya.
Wawan berharap klarifikasi ini dapat meluruskan isu miring di masyarakat. “Sehingga dengan klarifikasi ini diharapkan ada kejelasan di masyarakat dan mohon maklum adanya. Demikian terima kasih,” kata Wawan.
Seperti diketahui, Ari Askhara dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Terbaru, Ari Askhara juga dicopot dari posisinya sebagai komisaris di enam anak dan cucu perusahaan Garuda.
Sebelumnya,
Menteri BUMN, Erick Thohir mengingatkan kepada pejabat
perusahaan penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia untuk tetap
menjaga integritas saat memimpin. Hal ini karena dalam memimpin perusahaan
sekelas Garuda, mereka akan menemui banyak tantangan mulai dari kekuasaan
sampai gaji yang didapatkan.
“Sebenarnya apapun yang kita kerjakan yang penting adalah
karakter kita, akhlak kita. Apalagi kalau di Garuda itu semuanya ada,” kata Erick di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu
(14/12/2019).
Menurutnya,
ada tiga hal yang merupakan godaan berat dalam memimpin Garuda. “Yang problem itu, Garuda kan dikelilingi perempuan yang
cantik-cantik. Kalau kita laki-laki kan tiga hal yang memberatkan, kekuasaan,
uang, dan wanita,” tuturnya.
Oleh karena itu, cobaan yang harus dihadapi direksi Garuda Indonesia
terbilang sangat berat.
“Di Garuda lebih berat dari BUMN lainnya karena ada tiga
hal itu (kuasa, uang, dan wanita). Coba kalau BUMN
perikanan, itu kan hubungannya pelabuhan, cold storage, apa yang dilihat?” ujar Erick sambil tertawa. (wip)
Sumber: Detik.com, Rmol.id