JAKARTA, (IslamToday ID) – Pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti mengkritik pelantikan Dewan Pengawas (Dewas) dan Pimpinan KPK yang baru oleh Presiden Jokowi. Ia menyebut KPK sekarang ditempati oleh orang-orang Jokowi.
“Secara organisasi, KPK itu ada di bawah presiden. Bekerja dengan birokrasi yang garis strukturnya juga ke presiden, dengan komisioner yang tak sepenuhnya independen. Jadi, hampir bisa disebut KPK yang sekarang ditempati oleh All The President’s Men,” kata Ray, Sabtu (21/12/2019).
Ia mengatakan lantaran KPK di bawah presiden, maka jika Jokowi tak memiliki
minat kuat untuk isu-isu anti korupsi, kemungkinan separuh kemampuan
KPK akan hilang. Ray menanti KPK yang baru.
“Lebih mengkhawatirkannya adalah mereka bekerja dalam bayangan minat presiden. Lalu, dengan apa mereka bisa keluar dari situasi ini? Kita lihat
saja,” ujarnya.
Selain itu, Ray juga menyoroti nama-nama anggota Dewas KPK yang dipilih Jokowi. Menurutnya, meski presiden memiliki kewenangan, seharusnya
ada pelibatan pendapat publik terkait penunjukkan lima anggota Dewas KPK.
Ia menganggap pemerintah tidak pernah menyosialisasikan maupun melakukan
pengumpulan pendapat masyarakat soal Dewas KPK.
“Tak ada pengumpulan pendapat, pandangan sekaligus kemungkinan koreksi dari
masyarakat, lalu ditetapkan begitu saja oleh presiden. Bagaimanapun, pengangkatan ini
kurang memenuhi prinsip pengelolaan pengangkatan pejabat publik. Apalagi hal itu terkait dengan jabatan independen,” jelas
Ray.
Meski demikian, ia menyadari lima nama
anggota Dewas yang ditunjuk sosok yang baik dalam penegakan hukum. Tetapi, ia
memberi catatan masalah, yakni menempati fungsi jabatan yang tumpang tindih.
“Mereka pengawas sekaligus penentu satu kegiatan dapat dieksekusi atau
tidak. Jika dilihat dari struktur organisasinya dan model rekrutmennya, saya
melihat mereka hanya punya garis struktural dengan presiden. Mereka harus mengawasi agar komisioner tidak melenceng, tapi yang izin pelaksanaannya justru ada di kewenangan mereka,” paparnya.
“Lalu siapa yang bisa memastikan bahwa Dewasnya juga bekerja sesuai dengan
aturan yang ada? Apakah mereka benar-benar memberi atau menolak izin atas dasar
pertimbangan objektif atau subjektif? Dalam bahasa lain, struktur membingungkan
ini justru berpotensi membuat nama-nama baik ini tidak dapat berkreasi dengan
optimal. Orang baik yang masuk ke dalam struktur organisasi yang membingungkan.
Mau kencang, tidak bisa. Mau pelan, tapi mesin kinerja KPK-nya ada juga di
tangan mereka,”
jelas Ray.
Sebelumnya, lima anggota Dewas KPK telah dilantik, yakni Tumpak Hatorangan Panggabean (mantan pimpinan KPK), Harjono (Ketua DKPP),
Albertina Ho (hakim), Artidjo Alkostar (mantan Hakim Agung), dan Syamsudin Haris (peneliti
LIPI). (wip)
Sumber: Detik.com