JAKARTA,(IslamToday ID) – Nama HaryPrasetyomenjadi buah bibir setelah terkuak adanya dugaan skandal PT Jiwasraya yang merugikannegara mencapai Rp 13 triliun. Siapa sebenarnya Hary Prasetyo? Mantan DirekturKeuangan (Dirkeu) PT Jiwasraya ini memang bukanlah laki-laki sembarangan.
Priakelahiran Cimahi, 5 Maret 1970 ini mampu membuktikan bahwa tidak hanya gelar prestisiusakademis saja yang mampu dimilikinya, tetapi juga karier profesional yang gemilang.
Setelah memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang keuangan dari Pittsburgh State University, Amerika Serikattahun 1993 dan meraih gelar MBA in General Business dari City University,Portland, Amerika Serikat tahun 1997, Hary pun mulai getol mengembangkan kariernya dengan bersemangat.
Berikut adalah beberapa rekam jejak perusahaan tempatHary merintis kariernya.Antara lain ia pernah menjabat sebagai Direktur PT Dhana Wibawa Artha Cemerlangtahun 1994-1995, Internal Auditor PT Artha Graha Sentral tahun 1998-1999, VicePresident Investment Banking PT Trimegah Securities Tbk tahun 2002-2005, VicePresident Assets Management PT Batasa Capital tahun 2002-2005, hingga menjabat sebagai Komisaris PT LautandhanaInvestment Management tahun 2005 dan Direktur Utama PT Lautandhana InvestmentManagement tahun 2005-2008. PTLautandhana Investment Management adalah sebuah perusahaan swasta nasional di bidang aset manajemen.
Berbekalkepiawaiannya di dunia pasar modal baik konvensional dan syariah,ia pun berhasil membuktikan kehandalantalenta yang dimilikinya. Hary berhasilmembawa perusahaan tempat ia berkarier saat itu, memperoleh penghargaan pengelolaanportofolio investasi terbaik ketiga se-Asia dari Bloomberg.
Karenanya, setelah berhasil mengantongi izin sebagaiWakil Manajer Investasi (WMI) untuk mengelola instrumen investasi tersebut,pada tanggal 15 Januari 2008, ia pun sukses ditetapkan sebagai DirekturKeuangan Asuransi Jiwasraya.
Usai menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur KeuanganJiwasraya selama satu periode, pada tanggal 18 Januari 2013,Hary kembali ditetapkan oleh pemegang sahamsebagai Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya.
Penetapanjabatan sebagai Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) untuk periodejabatan kedua tahun 2013-2018tersebut dilakukan berdasarkan surat pengangkatan dari Kementerian Negara BadanUsaha Milik Negara No SK10/MBU/2013 tanggal 15 Januari 2013.
Sayangnyakegemilangan yang ditorehkan Hary tidaklah abadi. Ketika periode kepemimpinannyadi Jiwasraya telah berakhir dan digantikan oleh pejabat baru, tiba-tiba Jiwasrayaterjerumus pada kasus serius.
Mendadak Jiwasraya terjerat pada belitan permasalahanserius dan ruwet karena tidak mampu membayar (gagal bayar) klaim polis JSSaving Plan yang jatuh tempo pada periode Oktober-Desember 2019 dengan nilai Rp12,4 triliun.
Padahal, Hary sebagaiDirkeu dan Hendrisman sebagai Dirut-lah yang dianggap sebagai pengambilkeputusan peluncuran produk JS Saving Plan pada 2013 lampau.
Ironisnya, setelah hengkang dari Jiwasraya, Hary yangtelah mendapatkan gelar doktornya, sempat menjadi Tenaga Ahli Utama KedeputianIII Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isuEkonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP).
Bagaimanatidak memprihatinkan jika tenaga ahli utama bidang kajian dan pengelolaanisu-isu ekonomi strategis justru menjerumuskan perusahaan asuransi BUMN kejurang kehancuran gara-gara investasi gorengan?
Mengenai rekam jejaknya di Kantor Staf Presiden, mantantenaga ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin pun membenarkan Hary Prasetyo telahbekerja di bawah Kepala KSP Moeldoko sejak 2018. Bahkan Ngabalin mengakuidirinya dan Hary memiliki tempat kerja yang sangat dekat hingga Oktober 2019.
“Beliau(dulu) satu ruangan dengan saya. Baikbeliau,” kata Ngabalin seperti dikutip Katadata.co.id, Kamis (19/12/2019).
Namun, menurutNgabalin, sekarang mereka bukan lagi pegawai KSP karena telah diberhentikansejak 19 Oktober 2019.Kelanjutan KSP ini sendiri masih menunggu payung hukum baru struktur organisasiKSP yang rencananya dikeluarkan padaJanuari 2020. “Saya tidaktahu (apakah Hary kembali ke KSP). Saya saja belum tahu kelanjutannya,” akuNgabalin.
Kalau melihat kasus yang menimpa Jiwasraya sekarang, tentunya peluang Hary untuk kembali direkrut KSPsangatlah kecil. Bahkan, terkait pagebluk Jiwasraya yang dikaitkan dengan dirinya tersebut,dikabarkan Hary sekarang ini telah terbang ke London, Inggris.
Semoga saja dengan meruncingnya tuduhanterhadap dirinya, mantan Direktur Keuangan Jiwasraya ini mau melakukanklarifikasi dengan hak jawab yang dimilikinya, tanpa perlu aparat hukum memburudan menangkapnya keluar negeri. Bisa jadi dirinya pun hanya merupakan korbanyang sebenarnya tidak bersalah. (wip)
Sumber:Jakartasatu.com