JAKARTA, (IslamToday ID) – PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang kini diterpa badai skandal gagal bayar dengan kerugian
mencapai Rp 13,7 triliun, ternyata pernah mendapat award atau penghargaan sebagai “Product Development Terbaik” di sektor finansial di BUMN Branding
and Marketing Award 2018.
Penghargaan tersebut diberikan oleh media BUMN Track dengan Ketua Dewan Juri Rhenald
Kasali. Ia meresmikan penghargaan tersebut pada 21 November 2019 lalu bersama dengan CEO BUMN Track
Sutarto MI.
“Award itu merupakan terkait produk bukan penghargaan terkait finansial dan masalah keuangan Jiwasraya. Dan produk yang dimiliki Jiwasraya itu sudah mendapatkan izin dan telah diperiksa OJK,” kata Rhenald, Senin (30/12/2019).
Menurutnya, tim penilai mengacu
pada produk Jiwasraya yang sudah lulus OJK, memiliki pertumbuhan menarik, return
bagus, serta memiliki laporan keuangan yang baik, dan terlihat mampu
membayar. Saat penilaian, Dewan Juri melihat laporan keuangan pada 2017.
“Pada saat itu, ada
pernyataan direksi dan banyak dimuat media jika Jiwasraya ada keuntungan Rp 2,4
triliun. Dan auditor yang kalau tidak salah waktu itu PwC (Pricewaterhouse Coopers) melihat juga ada
kenaikan keuntungan dari Rp 1,6 triliun ke Rp 2,4 triliun,” Rhenald.
Sebagai lembaga yang
sudah berdiri sejak 110 tahun lalu, tentu saja ini juga menjadi pertimbangan.
Secara historis, menurut Rhenald, cukup baik perkembangannya.
“Yang jadi masalah
ketika itu bahwa kami mengetahui bahwa ada cashflow
negatif. Nah ketika itu Dirutnya Pak Asmawi Syam dan justru ia juga mencium bau
amis dan meminta auditor melakukan audit ulang,” tambah Rhenald.
Hasilnya, menurutnya, memang keuntungan turun jadi Rp 360
miliar. Walau masih positif, tapi memang ada masalah. “Nah, kita kan mengecek dan memberikan keputusan award, tidak sampai membuka laci perusahaan. Masa mau kita cek,” sanggah Rhenald.
“Intinya kan ada OJK
dan kemudian ada juga auditor PwC. Nah, kita percaya kedua lembaga itu, makanya jadi acuan.
Kalau tidak, harus ke mana lagi
percaya?” tambahnya.
Lebih jauh Rhenald mengatakan, fraud yang terjadi di Jiwasraya juga baru terungkap. “Ini menjadi acuan juga, memang kalau fraud selalu terlihat setelah dua sampai tiga tahun berikutnya,” ujar Rhenald.
Sementara itu, Juru Bicara OJK, Sekar Putih mengatakan terkait penghargaan itu, OJK tidak memberikan hasil penilaian kesehatan lembaga jasa keuangan selain ke manajemen dan atau pemilik. OJK juga tidak terlibat dalam proses pemilihannya.
“Mengenai awards yang diterima Jiwasraya ini merupakan penilaian yang dilakukan di luar pihak otoritas, sehingga validasi atas data, metodologi penilaian, dan hasilnya merupakan tanggung jawab para pihak yang memberikan award dimaksud,” terang Sekar. (wip)
Sumber: Rmol.id