JAKARTA, (IslamToday ID) – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan agar ada pengusutan ulang terkait dugaan skandal PT Asuransi Jiwasraya yang digunakan untuk kepentingan pemilu 2019. Hal itu untuk menjawab pertanyaan yang berseliweran di masyarakat.
“Apakah
memang ada uang yang mengalir dan digunakan untuk dana politik (pemilu)?” kata SBY di
akun Facebook-nya, Senin (27/1/2020).
Menurut SBY, investigasi penting untuk mengungkap secara tuntas dugaan aliran dana dari Jiwasraya
untuk kepentingan politik. “Investigasi
ini penting dilakukan untuk menjawab pertanyaan dan praduga di kalangan
masyarakat bahwa dalam kasus Jiwasraya ini dicurigai ada yang mengalir ke tim
sukses pemilu
2019 yang lalu,” ujarnya.
“Baik yang
mengalir ke partai politik tertentu mau pun tim kandidat presiden,” tambahnya.
Selain itu, menurut SBY, investigasi mengenai dugaan aliran dana Jiwasraya
untuk dana pemilu perlu dilakukan juga demi menjaga nama baik Presiden Jokowi sendiri.
Jika masyarakat sudah mendapat jawaban gamblang, tentu tidak akan lagi ada
pertanyaan atau praduga ihwal aliran dana Jiwasraya untuk dana politik. Nama baik
Jokowi pun tetap terjaga.
“Saya
pribadi tidak yakin kalau Pak Jokowi sempat berpikir agar tim suksesnya
mendapatkan keuntungan dari penyimpangan yang terjadi di Jiwasraya tersebut,” tuturnya.
SBY mengaku dulu dituding terlibat dalam kasus bail out Bank Century dan digunakan untuk kepentingan politik. Namun itu semua
tidak terbukti.
SBY juga mengklaim tidak pernah menghalang-halangi pengusutan kasus tersebut.
Tidak pula melarang kadernya membentuk panitia khusus (pansus) di DPR guna
menelusuri kasus bail out Bank
Century.
SBY menyarankan perlu ada investigasi
untuk menjawab tujuh
pertanyaan mengenai masalah keuangan yang dialami Jiwasraya. Pertama, seberapa banyak kerugian yang dialami
Jiwasraya. Menurutnya, perlu ditelusuri lebih mendalam apakah benar Rp 13,7
triliun sesuai dengan yang diucapkan Kejaksaan Agung atau lebih dari itu.
Kedua, alasan keuangan Jiwasraya jebol. Perlu diselidiki
secara komprehensif penyebab Jiwasraya mengalami masalah keuangan. Penempatan
dana investasi perusahaan pada saham-saham berkinerja buruk atau ada penyebab
lain.
Ketiga, pelaku. Sejauh ini, ada lima orang tersangka yang telah ditetapkan
Kejaksaan Agung. Menurut SBY, perlu ditelusuri pula aktor intelektualnya jika
memang ada. “Hal ini sangat penting agar negara tidak salah mengadili
dan menghukum seseorang. Keempat, ihwal dugaan aliran dana mengalir untuk
kepentingan pemilu
2019,” katanya.
Kelima, jumlah uang yang harus dikembalikan kepada nasabah
Jiwasraya. SBY menilai ini penting dilakukan. Jika tidak, bisa meruntuhkan
kepercayaan publik terhadap perusahaan asuransi negara.
Keenam, dugaan kaitan persamaan modus kejahatan kasus
Jiwasraya dengan perusahaan BUMN lainnya. SBY merujuk pada masalah keuangan PT ASABRI.
Menurut SBY, perlu ditelisik lebih mendalam jika memang ada kesamaan motif
penyebab masalah keuangan.
“Kalau ada,
krisis ini menjadi sangat serius. Mengapa? Sangat mungkin keseluruhan
penyimpangan ini merupakan kejahatan yang terorganisasi (organized crime) dengan para ‘arsitek’ yang bekerja di belakangnya,” imbuhnya.
Ketujuh, solusi. Bisa menyangkut pemberian sanksi hukum
kepada para pelaku, penyehatan kembali keuangan korporat, serta pemberian
jaminan dan pengembalian uang milik nasabah. (wip)
Sumber: CNNIndonesia.com