JAKARTA, (IslamToday ID) – Masyarakat Indonesia gempar pasca pemerintah mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19). Tidak seperti kemarin-kemarin yang hanya mendengar kabar ada yang meninggal sekian orang di beberapa negara akibat corona, kini virus asal China tersebut sudah benar-benar di depan mata.
Tak bisa dianggap remeh, pemerintah dari mulai pusat hingga daerah harus bahu membahu dan bersinergi melawan virus corona. Virus ini memang tidak disangka akhirnya sampai juga ke Indonesia.
Pemerintah pun mengambil langkah seribu. Melakukan ini melakukan itu. Berharap penyebaran corona tak meluas. Tak mau ketinggalan, sejumlah kepala daerah juga latah dengan melakukan ini itu untuk mencegah agar jangan sampai corona menjangkiti warganya.
Dalam hal melawan corona, pemerintah pusat dan daerah layak mencontoh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies yang sudah mewanti-wanti untuk waspada sejak virus tersebut merebak di luar negeri, sudah mengambil langkah strategis sebelum Presiden Jokowi mengumumkan 2 orang positif corona.
Seperti diketahui, Jokowi mengumumkan 2 orang warga Depok, Jabar terjangkit corona baru pada Senin (2/3/2020). Sementara, Anies sebelumnya telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) No 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Covid-19. Anies juga membentuk Tim Tanggap Covid-19.
Ingub No 16 tersebut di bawah struktur Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap penyebaran corona di wilayah ibukota. Langkah tersebut misalnya mendukung serta melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengendalian risiko penularan infeksi corona di wilayah DKI Jakarta.
Dalam isi Ingub tersebut menyebut biaya yang diperlukan guna menjalankan peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan corona diambil dari APBD melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah/Unit Perangkat Daerah masing-masing. Ingub tersebut juga menyebut bahwa pelaksanaannya diminta dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta melalui Sekda.
Dokumen Ingub itu ditandatangani langsung oleh Anies pada Selasa (25/2/2020). Sebuah slide menampikan PE Virus Corona atau Covid-19 beredar luas di kalangan masyakat. Slide menampikan situasi di DKI Jakarta sampai 28 Februari 2020.
Menurut Kasie Wabah dan Survelans Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, dr Dwi Octavia, Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan instansi terkait dalam melaksanakan pengawasan dan pemantauan. Hingga kini, berdasarkan pemeriksaan sampel di Litbangkes Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hasil negatif Covid-19 di DKI Jakarta
“Dari hasil tes laboratorium menunjukkan tidak ada pasien penderita Covid-19 di DKI Jakarta,” ujar Dwi, Jumat (28/2/2020).
“Bagi masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait Covid-19 dapat menghubungi Call Center Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di nomor 081388376955,” tambahnya.
Sedangkan Anies Baswedan, kepada warga DKI Jakarta meminta apabila merasakan gejala-gejala mirip seperti terjangkit virus corona untuk segera melaporkan hal tersebut melalui call center 112 atau 119 dan jangan langsung menuju fasilitas kesehatan.
“Mengapa begitu? Karena bila sampai hal itu terkonfirm (positif corona), untuk mengurangi potensi penularan, kami yang akan jemput. Penelepon akan didatangi dan akan dibawa ke fasilitas kesehatan,” ungkap Anies, Senin (2/3/2020).
“Kalau datang sendiri nanti di perjalanan punya potensi penularan. Di ruang tunggu punya potensi penularan. Jadi tinggal di tempat Anda berada, kami yang akan jemput. SOP-nya begitu,” tambahnya.
Anies pun memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan tenaga medis serta fasilitas yang cukup untuk merespons itu semua. “Tapi semuanya dilakukan lewat telepon terlebih dahulu,” jelasnya.
Rajin Cuci Tangan
Selanjutnya, Anies berpesan agar warga sering-sering cuci tangan dengan sabun untuk mencegah potensi penularan penyakit. Ia juga menyarankan agar jika mengalami batuk, pilek, atau flu untuk menggunakan masker.
“Dan kita insya Allah akan bergerak cepat. Semua fasilitas ditambah untuk bisa merespons ini, termasuk jumlah ambulans itu sudah disiapkan tambahan bila ditemukan kasus,” pungkasnya.
Sementara itu, pengamat politik yang juga Direktur Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an mengusulkan pemerintahan Jokowi meniru langkah Anies Baswedan dengan segera membentuk tim khusus penanggulangan wabah corona.
“Perlu, itu dapat dinilai sebagai langkah konkrit dan serius pemerintah. Karena ini dalam situasi genting dan darurat,” kata Ali, Selasa (3/3/2020).
Ia menilai keputusan pemerintah mengumumkan 2 WNI yang positif corona sudah tepat sebagai langkah antisipasi agar semua waspada. “Sikap pemerintah dengan mengumumkan 2 warga Depok terjangkit positif virus corona bisa dilihat sebagai upaya antisipati dini, agar yang lain waspada,” pungkas Ali.
Sedangkan pihak Istana Kepresidenan menyatakan masih memantau perkembangan 2 orang warga Depok yang dinyatakan positif corona. Istana memastikan penanganan dilakukan secara maksimal agar kedua pasien bisa segera sembuh.
“Istana akan terus memantau perkembangan penanganan terhadap 2 WNI yang saat ini sudah berada di RSPI Sulianti Saroso. Kami berupaya semaksimal mungkin agar penanganan berjalan lancar dan pasien yang sedang menjalani perawatan bisa sembuh,” kata Juru Bicara Presiden Jokowi Bidang Sosial, Angkie Yudistia, Selasa (3/3/2020).
Ia menegaskan pemerintah sangat serius dalam menghadapi wabah corona ini. Menurutnya, sudah ada 100-an rumah sakit di seluruh Indonesia yang disiapkan untuk penanganan virus corona.
“Pemerintah juga selalu melakukan pendataan di lapangan melalui tim gabungan TNI-Polri-sipil. Pendataan itu untuk dilakukan riset komprehensif terkait Covid-19 bagi warga kita secara menyeluruh di Indonesia dan WNI yang berada di luar negeri melalui KBRI di negara masing-masing. Sehingga jika terjadi hal-hal yang berkaitan dengan langkah penanganan virus ini, bisa dilakukan dengan cepat dan terukur,” ujar Angkie. (wip)
Sumber: Detik.com, Rmol.id, Liputan6.com