(IslamToday ID) – Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin meminta pemerintah daerah (Pemda) mendukung terwujudnya program inklusi bagi penyandang disabilitas. Menurutnya, ini penting untuk memastikan penyandang disabilitas dapat memperoleh hak-hak yang sama sebagai warga negara.
“Saya mendapat informasi dari masyarakat tentang masih adanya kesulitan yang dirasakan penyandang disabilitas dalam mengakses dan menikmati haknya sebagai warga negara,” kata Wapres melalui akun instagram resminya @kyai_marufamin, Kamis (14/1/2021).
Pernyataan itu juga yang disampaikan Wapres saat menutup “Webinar Dialog Indonesia Inklusif” yang merupakan puncak acara Temu Inklusi Nasional Ke-4 Tahun 2020, Kamis.
Ia meminta sinergi dan kolaborasi pemda dengan para pihak di wilayahnya baik dari unsur pemerintah, swasta, maupun masyarakat dalam mendukung optimalisasi program-program inklusi bagi penyandang disabilitas.
Wapres berharap program-program yang dijalankan dapat terbuka bagi penyandang disabilitas seperti pendidikan, penyediaan dan perluasan kesempatan kerja, baik pada sektor formal maupun informal.
Begitu juga aksesibilitas terhadap fasilitas umum, akses kesehatan, komunikasi dan informasi, persamaan hak sebagai konsumen, partisipasi di bidang hukum dan politik, serta bidang-bidang lainnya.
Wapres menegaskan, ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang serius untuk melindungi hak-hak masyarakat inklusi di berbagai bidang kehidupan, termasuk penyandang disabilitas.
Karena itu, ia meminta semua pihak bersinergi dalam rangka mewujudkan masyarakat inklusi Indonesia, yaitu masyarakat yang terbuka, ramah, dan meniadakan hambatan, serta saling menghargai dan merangkul setiap perbedaan.
Wapres juga berharap dialog Indonesia inklusi ini dapat membuka ruang dialog, berbagi pengalaman dan gagasan antara organisasi-organisasi difabel, organisasi-organisasi masyarakat sipil dan pemerintah untuk merencanakan inklusi disabilitas dalam pembangunan.
Apalagi dialog Indonesia inklusi pada hari ini sekaligus juga untuk memperingati tiga momentum penting lainnya, yaitu Hari Disabilitas Internasional, Hari HAM Internasional, dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).
“Saya berharap tiga momentum tersebut dapat menjadi semangat kita bersama dalam mempromosikan nilai-nilai inklusi, serta penerimaan dan penghargaan terhadap kapasitas difabel di berbagai bidang pembangunan untuk mencapai Indonesia inklusif 2030,” ungkapnya.
Wapres menekankan upaya ini harus dimulai dari lingkungan terdekat, yakni keluarga dan lingkungan di sekitar kita. Begitu juga desa, sebagai pemerintahan yang terdekat dengan masyarakat, diharapkan agar dapat menjadi desa inklusi. [wip]