(IslamToday ID) – Ekonom senior Rizal Ramli (RR) pesimistis dengan kinerja pemerintahan di bawah Presiden Jokowi dalam mengatasi krisis ekonomi Indonesia.
Sikap tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Rizal, cara pemerintah dalam mengatasi krisis terbalik.
Ia menjelaskan pemerintah harusnya mendorong ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah agar daya beli meningkat. Namun yang terjadi tidak demikian.
“Kalau ekonomi mau tumbuh 6 persen, pertambahan kredit minimal 15 persen. Lah ini negatif, jadi disedot likuiditas sehingga enggak ada daya beli,” jelas Rizal menanggapi target Menko Marves Luhut Pandjaitan ekonomi tumbuh 7 persen di kuartal II tahun 2021.
“Dengan cara mereka (pemerintah) menangani masalah, saya berkesimpulan pemerintah enggak mampu membawa Indonesia keluar dari krisis. Karena policy-nya kebalik-balik,” sambungnya seperti dikutip dari RMOL, Kamis (22/4/2021).
Ia pun mencontohkan cara penanganan krisis di Turki dan India. Pemerintah Turki dan India, katanya, melakukan kebijakan dengan mendorong daya beli masyarakat menengah ke bawah.
“Itu juga yang dilakukan oleh Joe Biden (Presiden AS), kasih stimulus untuk (masyarakat) golongan menengah ke bawah, sehingga mereka punya daya beli. Itu juga yang dilakukan Perdana Menteri (Inggris) Boris Johnson, dia naikkan pajak perusahaan besar untuk mompa (masyarakat) yang bawah,” sambungnya.
Pemerintah Indonesia, katanya, harusnya mencontoh cara-cara negara lain yang terbukti sudah mampu mengentaskan negaranya keluar dari krisis ekonomi.
“Semua negara tersebut polanya sama, memompa (ekonomi) dari bawah. Hanya Indonesia yang terbalik, karena Menteri Keuangannya terbalik,” tandasnya. [wip]