(IslamToday ID) – Hari ini, Sabtu (31/7/2021) adalah terakhir gerai-gerai supermarket Giant beroperasi di Indonesia. Pihak PT Hero Supermarket Tbk (HERO) sempat mengumumkannya pada akhir Mei 2021 lalu. Kondisi ini tak lepas dari pandemi Covid-19 yang kunjung berakhir.
Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket, Diky Risbianto saat dikonfirmasi menyatakan seluruh gerai Giant berhenti beroperasi per akhir Juli 2021.
“Betul, sesuai dengan yang telah kami sampaikan sebelumnya, seluruh gerai Giant akan berhenti beroperasi pada akhir Juli 2021,” katanya seperti dikutip dari DetikCom, Sabtu (31/7/2021).
Sebelumnya, Direktur Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan perusahaan sedang melakukan transformasi besar-besaran agar ke depan bisnis HERO bisa tetap bersaing dengan bisnis ritel makanan lainnya di Indonesia.
Hingga Maret 2021, gerai Giant hanya tersisa 75 gerai, untuk Giant Ekstra maupun Giant Ekspres. Sepanjang 2019 hingga Maret 2021 ada 25 gerai Giant yang ditutup.
Pada awal 2021 setidaknya ada tiga gerai Giant yang terkonfirmasi tutup yakni Giant Ekstra di Margo City Depok, Giant Mayasari Plaza Tasikmalaya, dan Giant Kalibata.
Kemudian pada April 2021, penutupan gerai hypermarket Giant milik Hero Supermarket Tbk bertambah satu lagi, yakni Giant Ekstra di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Sebagai catatan, selain mengelola gerai Hero, Hero Supermarket juga memiliki gerai IKEA dan Guardian.
Pandemi Covid-19 juga mengacak-acak kemapanan bisnis di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kini, banyak pedagang terpaksa meninggalkan pasar tekstil grosir terbesar di Indonesia ini karena banyak yang bangkrut.
Efeknya sangat panjang, antara lain bisnis sewa kios pun amburadul. Banyak pedagang yang tak kuat sewa kontrak, yang masih berjualan pun harus mengais-ngais di tengah pembatasan sosial dan ekonomi di tengah pandemi.
Kini banyak kios yang justru kosong melompong karena efek pandemi Covid-19, harga sewa kios pun kini sudah hancur-hancuran. Ada harga kios yang kini ditawarkan hanya belasan juta rupiah dari sebelumnya sampai ratusan juta rupiah.
“Blok G banyak pasar di bawahnya sembako, sayur dari dulu belum begitu hidup, sementara Blok F ada yang sekarang disewa Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per tahun. Padahal normalnya dulu sampai Rp 100 juta, Rp 90 juta atau paling tidak Rp 80 juta, jadi minimal separuhnya bisa jadi jatuh,” kata tokoh pedagang Pasar Tanah Abang, Yasril Umar seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Anjloknya harga sewa terjadi akibat permintaan terhadap kios mengalami penurunan tajam. Selama 1,5 tahun terkena pandemi dan beragam pembatasan membuat banyak pedagang bangkrut, sehingga tidak bisa melanjutkan sewa kios.
Yasril memperkirakan selama beberapa waktu terakhir, lebih dari setengah pedagang di Tanah Abang sudah tidak beroperasi. Kondisi diperparah dengan adanya PPKM darurat selama lebih dari tiga pekan kemarin, dimana pedagang tidak boleh berjualan. Alhasil, kios-kios di lokasi strategis pun kini mulai kosong dan harganya jatuh.
Salah satu pemilik kios di Pasar Tanah Abang yang tak mau disebutkan namanya mengatakan harga sewa kios miliknya saat ini sudah sangat murah. Jika membandingkan dengan waktu normal, penurunannya lebih dari setengah dari harga normal.
Harga sewa kios di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kini sedang mengalami koreksi dalam, bahkan bisa dibilang hancur lebur.
“Blok A dan B dulu sempat menyentuh Rp 200 juta sampai Rp 250 juta per blok atau luas 2 m2 x 2 m2 untuk penyewaan satu tahun, sekarang mungkin di bawah Rp 100 juta juga belum tentu ada yang mau. Apalagi Pusat Grosir Metro Tanah Abang bisa sampai Rp 500 juta dulu,” kata Yasril.
Penyebab penurunan harga adalah permintaan terhadap kios yang sedikit. Jangankan menerima penyewa baru, untuk pedagang lama saja banyak yang sudah tidak kuat membayar biaya sewa dan memilih keluar meninggalkan Tanah Abang. Alhasil, stok kios menumpuk dan harga kios pun mengalami penurunan secara dalam.
Terpuruknya harga kios juga mudah ditemui di banyak situs jual beli online. Di OLX, setidaknya ada 30 kios yang ditawarkan pemilik untuk penyewaan. Harganya pun saat ini sudah jatuh, misalnya Blok A dan B yang semula memiliki banderol hingga Rp 250 juta, kini harga sewanya ada yang hanya belasan juta.
“Disewakan kios Blok B Lantai 2 Blok D No 92, Tanah Abang, Luas 4 m2, dapat digunakan untuk toko dagang /gudang/ online shop/ dll, Harga 15 juta / tahun,” tulis pemilik kios A Khin.
Ada juga yang menyewakan kios di Blok A Tanah Abang berlokasi di Lantai 2 Los E No 28 dengan harga Rp 16 juta. Sementara ada juga yang menyewakan di Blok A, Lantai B 1 Los E No 105-106 dengan harga Rp 20 juta.
Harga sewa kios bergantung dari lokasi dan luasnya. Semakin strategis, maka harganya pun bisa lebih tinggi. Sehingga, masih ada yang menaruh harga di atas Rp 50 juta per tahun. [wip]