IslamToday ID — Mantan Sekertaris Kementrian BUMN, Said Didu menilai Indonesia saat ini sudah ‘dikepung’ oleh oligarki. Bahkan ia menyebutkan rakyat Indonesia sudah banyak yang menjadi korban oligarki.
Pasalnya, oligarki kini tidak hanya ditemukan ditingkat pemerintahan pusat saja, melainkan juga dapat ditemukan ditingkat RT dan RW. Menurut dia, ada beberapa sumber lahirnya oligarki, pertama ketika ada aturan yang sengaja dibuat, penegakan hukum yang tidak adil, serta pemilu yang dicurangi.
Dalam pandangannya, Indonesia sudah memenuhi sumber ini, bahkan ke tiga sumber tersebut terjadi secara kombinasi.
“Lahirnya oligarki itu dari aturan yang dibuat, kemudian penegakan hukum yang tidak adil lahirnya oligarki yang ketiga adalah pemilu atau pemilu yang curang. itu 3 sumber lahirnya oligarki,” kata Said Didu dalam kanal Youtube nya, Sabtu (07/08/2021)
“Dan kelihatannya di Indonesia sepertinya kombinasinya terjadi sekaligus,” tambahnya.
Said Didu menjelaskan sumber pertama yang menjadi jalan adanya oligarki. Salah satu contoh praktik oligarki nya terjadi ketika pemilu. Pemilu di Indonesia, kata dia, merupakan pemilu yang diatur. Pasalnya yang dapat mengikuti ajang pemilu hanya dari partai politik saja.
Tak hanya itu, ajang pemilu ini juga para oligarki memanfaatkan rakyat untuk meminta dukungan mereka dengan cara memberikan beberapa barang dan uang.
“Pemilu yang diatur itu adalah bahwa calon hanya dari partai politik, dari partai politik dengan parlemen threshold atau presidensial threshold artinya batasan minimum parlemen yang boleh ikut pemilu, batasan minimum suara yang mencalonkan bisa jadi presiden, jadi gubernur , bupati, walikota, nah itulah oligarki terjadi,” jelasnya.
“Oligarki lahir karena pemilu mahal sekali. mahal sekali karena harus kampanye dan sebaliknya rakyat happy menerima uang , jadipeny penyebabnya juga adalah rakyat bisa disogok. Jadi sogokan rakyat itulah juga adalah adalah sumber awal lahirnya oligarki,” lanjut Said Didu
Pintu masuk oligarki kedua, penegakan hukum. Said Didu menyebutkan penegak hukum sering sekali digunakan oleh para oligarki. Biasanya penegak hukum ini digunakan untuk menarik orang yang memiliki kasus untuk bergabung bersama dan mendukung mereka.
“Jadi orang-orang yang tidak sepaham dengan penguasa dan oligarki, maka selalu dicari-cari alasannya untuk dipaksa agar dihadapkan pilihan, Apakah anda dituntut secara hukum atau bergabung sama kami,” ujarnya.
Dan yang ketiga kecurangan pemilu. Dalam pandangan Said Didu, di Indonesia sering sekali terjadi kecurangan dalam pelaksanan pemilu. Pasalnya, para oligarki ini sangat menginginkan kekuasaan dan akan melakukan hal yang akan membuat keinginannya tercapai.
“Kecurangan pelaksanaan Pilpres, Pilkada, Pemilu itu sering terjadi dan sangat paham, semua calon paham bahwa bisa jual beli suara di KPU itu paham,” pungkasnya.
Penulis Kanzun