ISLAMTODAY ID (SOLO)— Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengajak Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia berkolaborasi memajukan pendidikan di Indonesia.
Ajakkan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen) Kemendikbud Ristek RI, Jumeri. Ia dalam sambutannya mewakili Mendikbud Ristek RI pada Opening Ceremony Musyawarah Nasional (Munas) V JSIT Indonesia, Rabu (22/12) di Lor In Hotel Solo.
“Pendidikan yang bermutu untuk masyarakat Indonesia harus dihadirkan dengan pembelajaran yang berkualitas. Melalui program sekolah penggerak, guru penggerak, organisasi penggerak, pemerintah mengajak insan-insan pejuang pendidikan, bersama-sama memajukan pendidikan Indonesia,” kata Jumeri dalam sambutannya via zoom.
Jumeri mengungkapkan salah satunya ialah bekerja sama dengan pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang baik di tengah pandemi. Kegiatan sekolah harus tetap menjaga kehati-hatian terhadap bahaya Covid-19.
Ia mencontohkan program vaksinasi baik terhadap guru maupun siswa. Upaya tersebut diharapkan mampu menjadikan para semua pihak lebih nyaman dalam menjalankan pembelajaran secara off line.
“Kami melihat sudah cukup banyak sekolah-sekolah yang tergabung dalam JSIT Indonesia sudah menjalankan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), mengikuti program vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan di sekolah masing-masing,” imbuhnya.
Jumeri juga memaparkan tentang sejumlah program pemerintah seperti Merdeka Belajar hingga terlahirnya profil pelajar Pancasila. Ikhtiar yang bisa dilakukan diantaranya menciptakan kurikulum pembelajaran yang relevan untuk peserta didik.
Ia menekankan adanya konsep murid sebagai pusat pembelajaran. Membiasakan siswa lebih berani berkreativitas, berinovasi, dan bernalar kritis, serta membiasakan bergotong royong.
Jumeri juga berharap JSIT mampu menghadirkan suasana pembelajaran yang nyaman dan ramah anak. Sehingga prestasi para siswa ada dalam bingkai keimanan dan ketaqwaan.
“Menghadirkan pembelajaran yang ramah anak, aman, dan nyaman tenteram pikirannya. Dalam bingkai keimanan dan ketaqwaan yang penuh toleransi, akan mewujudkan pelajar-pelajar yang penuh prestasi,” pungkasnya.
Penulis: Kukuh Subekti