(IslamToday ID) – Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti mengajak para perempuan untuk tidak panik di tengah polemik minyak goreng dan senantiasa menyajikan asupan bergizi kepada keluarga, terutama ikan.
Ia mengatakan, ikan yang disajikan tanpa digoreng lebih sehat dan tetap nikmat. “Tak perlu khawatir dengan minyak goreng, ikan pepes atau ikan kuah gizinya malah lebih terjaga dan rasanya lebih nikmat,” kata Artati saat ‘Safari Gemarikan’ di Kabupaten Kediri, Jawa Timur seperti dikutip dari Liputan 6, Jumat (11/3/2022).
Artati menambahkan, prevalensi stunting di Kabupaten Kediri mencapai 14,1 persen atau sekitar 10.600 balita. Menurutnya, stunting disebabkan oleh pola makan, sanitasi, pola asuh, serta kurangnya bekal pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi selama kehamilan.
Dalam kesempatan tersebut, Artati memaparkan ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan Omega-3 sangat relevan sebagai salah satu sumber protein untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan.
Terlebih ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap, juga memiliki peran penting dalam 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK), utamanya membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia 2 tahun (baduta), asupan gizi bagi remaja usia produktif, serta para lanjut usia.
Selain itu, ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas, khususnya saat ini di mana kita masih menghadapi pandemi Covid-19. “Dengan mengkonsumsi ikan kita akan menjadi generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” urainya.
Senada, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa menilai konsumsi protein hewani yang berasal dari ikan sangatlah penting, karena kandungan gizi pada ikan sangatlah baik untuk perkembangan tubuh, terutama pada anak-anak usia sekolah.
Menurutnya, kandungan Omega-3 ikan akan dapat membantu perkembangan otak yang lebih baik. “Gizi ikan juga sangat baik sebagai upaya pencegahan stunting dan yang tak kalah pentingnya bahwa konsumsi ikan akan menjadikan kita awet muda,” terang Dewi.
Saat ini, Pemkab Kediri tengah mengembangkan diversifikasi olahan dari ikan air tawar dan sudah ada sekitar 28 UKM yang bergerak di sektor olahan ikan. Hasilnya, sekitar 35 macam produk olahan mulai dari bakso lele, sempol, abon, nugget, sosis, lumpia, risoles dan lainnya diproduksi oleh UKM tersebut. Bahkan, ada UKM yang mengekstrak ikan gabus menjadi kapsul albumin.
Melalui Dinas Perikanan, Pemkab Kediri juga sudah memfasilitasi gerai-gerai penjualan produk perikanan dengan membuka “Griya Ulamku” di kantor dinas dan di kampung edukasi lele.
“Penjualan dilakukan dengan cara online maupun offline, termasuk kegiatan paket Gemarikan juga merupakan hasil produk UKM perikanan di Kabupaten Kediri,” pungkasnya. [wip]