(IslamToday ID) – Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo mengatakan pihaknya akan memperhatikan secara detail aspirasi-aspirasi yang masuk dari segala lapisan masyarakat. Baru-baru ini aspirasi yang masuk terutama terkait dengan mahalnya minyak goreng pasca harga eceran tertinggi (HET) dicabut oleh pemerintah pusat.
Menurut Budi, untuk di tingkat Kota Solo sendiri harga minyak goreng sempat lumayan tinggi setelah HET dicabut. Namun dari sisi ketersediaan barang sudah tidak langka lagi. “Tapi memang harganya jadi melambung tinggi,” katanya, Senin (11/4/2022).
Budi menjelaskan, berkaitan dengan minyak goreng curah sebenarnya di tingkat produsen harganya sudah rendah yakni di bawah Rp 14.000 per liter. Namun karena rantai distribusinya yang cukup panjang, maka harganya menjadi tinggi di tingkat konsumen/pasar.
“Jalur distribusi itu kan memakan beberapa pos, yang akhirnya sampai di tingkat bawah atau pasar itu harganya jadi beda (lebih tinggi),” katanya.
Pihaknya pun akan terus melakukan pemantauan di lapangan, terutama menjelang lebaran ini. Pihaknya juga akan mengundang mitra kerja di eksekutif untuk sama-sama menyelesaikan persoalan tersebut.
“Tentunya ini menjelang lebaran akan kita pantau, tingkat kenaikannya sejauh apa di pasar itu. Kita juga akan gelar sidak. Teman-teman mitra (eksekutif) juga akan kita undang untuk rapat kerja,” pungkas Budi.
Sebelumnya, aspirasi soal kenaikan harga kebutuhan pokok termasuk minyak goreng datang dari Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) Solo Raya. Massa dari ARB yang diterima jajaran petinggi DPRD langsung melakukan audiensi.
Sebelum ARB, kawan-kawan mahasiswa dari BEM Fakultas Pertanian UNS juga pernah menyampaikan aspirasi terkait dengan kondisi terkini.
“Kita di DPRD menerima setiap permohonan audiensi dengan masyarakat. Kelompok apapun selalu kita terima, karena ini menjadi tugas dari penyelenggara di pemerintahan daerah,” ujar Budi. [wip]