(IslamToday ID) – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir menekankan pentingnya mempelajari tafsir Al-Quran sebagai dasar untuk pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disampaikan dalam pengajian Nuzulul Quran yang digelar oleh Takmir Masjid Kottabarat Solo, Ahad (24/11/2022).
Pengajian Nuzulul Quran digelar di Masjid Kottabarat secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Pengajian yang mengangkat tema “Mencerahkan Semesta Bersama Al-Quran” itu dihadiri kurang lebih 500 orang jamaah.
“Atas nama PWM Jawa Tengah, saya mengapresiasi jamaah yang sudah sedemikian tekun, rajin, dan bersemangat untuk hadir di pengajian Ahad pagi hari ini. Mudah-mudahan mereka semakin paham tentang Al-Quran sehingga dengan pemahaman yang ada bisa mengamalkannya,” jelasnya.
Tafsir pun mengharapkan semoga pengajian ini terus berlangsung dan menjadi sumber pencerahan, ilmu, dan keimanan serta ketakwaan masyarakat Muhammadiyah Kottabarat pada khususnya dan Solo pada umumnya.
“Masjid ini adalah sumber pencerahan, ajang mencari ilmu, dan mengamalkan Islam. Dari sinilah Islam akan terpancar,” tandasnya.
Dalam paparan pengajiannya, Tafsir memberikan penjelasan mengenai Nuzulul Quran yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Padahal di dalam Al-Quran surat Al Qadr disebutkan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadr.
“Bagaimana nyambungnya antara peringatan Nuzulul Quran setiap 17 Ramadan dengan surat Al Qadr?” tanya Tafsir kepada para jamaah.
Kemudian ia memberikan penjelasan dengan mengutip kitab tafsir Al Bayan karya At Thabari, bahwa yang dimaksud turunnya Al-Quran pada malam Lailatul Qadr adalah “jumlatan wahidatan”.
“Pada malam Lailatul Qadr Al-Quran diturunkan secara lengkap, tidak berangsur-angsur, dari lauhul mahfuz ke langit dunia, sedangkan pada 17 Ramadan para ulama meyakini bahwa Al-Quran pertama kali diturunkan dari langit dunia kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5” ungkapnya.
Sementara itu, Marpuji Ali, selaku Ketua Takmir Masjid Kottabarat menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan pengajian Nuzulul Quran adalah untuk meningkatkan pemahaman para jamaah tentang Al- Quran dan seluk beluknya, sehingga menambah kecintaan terhadap Al-Quran.
“Dalam rangka meningkatkan pemahaman para jamaah yang setiap Ahad datang ke sini, terutama tentang Al-Quran dan seluk beluk yang ada padanya,” ungkap Bendahara PP Muhammadiyah tersebut.
Marpuji Ali pun mengharapkan pengajian ini dapat semakin menambah kecintaan jamaah terhadap Al-Quran. Jamaah tidak hanya membaca atau tadarus Al-Quran, tetapi juga mengetahui terjemahannya.
“Bahkan jamaah juga bisa membaca dan mempelajari tafsir Al-Quran. Di kalangan Muhammadiyah bisa mempelajari kitab tafsir At Tanwir yang diterbitkan oleh PP Muhammadiyah,” pungkasnya. [wip]