(IslamToday ID) – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022) lalu menyusul banyak kasus di sejumlah negara.
WHO melaporkan 16.000 kasus temuan cacar monyet dari 75 negara dengan lima kematian. Deklarasi darurat ini akan membantu percepatan pembuatan vaksin dan penerapan langkah-langkah guna membatasi penyebaran virus.
WHO juga merilis rekomendasi yang diharapkan bisa mendorong banyak negara mengambil tindakan, di antaranya menghentikan penularan virus dan melindungi kalangan yang paling rentan terinfeksi.
Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban lantas meminta berbagai pihak di Indonesia mulai menyusun strategi mitigasi menghadapi wabah cacar monyet. Ia meminta pemerintah dan warga waspada terhadap wabah ini.
“Sangat penting untuk mengkonsolidasikan strategi mitigasi di berbagai tingkatan karena lebih dari 16.000 kasus telah menyebar di 75 negara saat ini. Waspada,” tulis Zubairi melalui akun Twitter resminya @ProfesorZubairi dikutip dari CNN Indonesia, Senin (25/7/2022).
Indonesia hingga saat ini belum melaporkan penemuan kasus cacar monyet. Namun, negara terdekat seperti Singapura telah melaporkan beberapa kasus.
Sebagai informasi, cacar monyet merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus langka monkeypox. Penyakit ini memicu sejumlah gejala seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga ruam yang akan muncul bertahap.
Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan pada 1970 silam di Republik Demokratik Kongo. Setelah itu, cacar monyet bermunculan hingga menyebar ke seluruh Afrika Tengah dan Barat menjadi penyakit endemik.
Belakangan, kasus cacar monyet ramai ditemukan di negara non-endemik. Kasus pertama ditemukan di Inggris pada Mei lalu, yang kemudian menjalar ke berbagai negara non-endemik.
Di Indonesia, sejauh ini belum ada kasus cacar monyet yang terdeteksi. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril. “Sampai sekarang Indonesia belum ada kasus (cacar monyet),” ujarnya, Ahad (24/7/2022).
Kendati demikian, ia memastikan bahwa pemerintah selalu mengikuti perkembangan kasus dan perkembangan penelitian di negara yang telah melaporkan temuan cacar monyet tersebut.
Perkembangan dan penelitian yang telah dilakukan bakal dijadikan pelajaran bagi Indonesia untuk menentukan langkah mencegahan dan penanganan yang terbaik.
“Kedua, bagaimana kewaspadaan karena ini penyakit menular yang bisa terjadi antar negara, sehingga kami harus waspada di pintu-pintu masuk negara kita,” ujar Syahril. [wip]