(IslamToday ID) – Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan saat ini kaki tangan Irjen Ferdy Sambo sedang berupaya melakukan serangan balik dengan menyasar anggota Polri yang tergabung dalam tim khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurut Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa, upaya perlawanan itu dilakukan lantaran mereka tak terima Ferdy Sambo dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
“IPW mendapatkan informasi bahwa ada upaya-upaya ‘perlawanan’ kepada Timsus,” katanya dikutip dari Pojok Kiri, Jumat (18/8/2022).
Serangan balik yang dilakukan orang -orangnya Ferdy Sambo itu, lanjut Sugeng, dilakukan mendiskreditkan nama baik para anggota Timsus itu. Kelompok Sambo itu lanjutnya adalah anggota polisi yang masih aktif.
“Ada informasi masuk dan ada sedikit data pada kami (IPW), tapi terkait pihak lain yang kemudian diajak, kita hanya bisa membaca dari informasi lain juga yaitu terkait peristiwa tanggal 3 Agustus,” ucapnya.
“Jadi pada hari itu, ketika saya mendapat informasi bahwa ada pemantauan terhadap FS (Ferdy Sambo) sebelum hari Sabtu itu diperiksa, ada pergerakan 20 orang di luar kendali pimpinannya terlibat dalam komunikasi mendukung FS, ini polisi ya bukan warga sipil,” tambahnya.
Sugeng mengatakan, upaya perlawanan itu tidak hanya menyasar Timsus, namun kelompok -kelompok yang selama ini vokal menyorot kasus pembunuhan Brigadir J juga turut diintai, salah satunya IPW sendiri. Sugeng enggan menyebutkan secara detail pihak-pihak yang sedang memantau dirinya itu.
“Saya mendapat informasi terhadap saya bahwa ada juga orang yang sedang katakan mengintai, saya serahkan kepada Tuhan saja,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui, Sugeng sebelumnya blak-blakan bicara kebobrokan petinggi polisi, mulai urusan perempuan hingga praktik perlindungan judi dan narkoba. Itu diungkap Sugeng saat menyoroti motif yang melatarbelakangi pembunuhan Brigadir J.
Sugeng menyebut IPW mengantongi lima motif pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo. Empat di antaranya merupakan perkara perempuan atau seksual, sedangkan satu sisanya berkaitan dengan urusan perjudian dan narkoba.
“IPW mendapatkan lima isu, tapi empat itu memang terkait dengan soal urusan seksual,” ungkapnya
Kendati demikian, Sugeng tidak berkenan merinci motif seksual yang berhasil dihimpun IPW. Ia menyebut Menko Polhukam Mahfud MD juga sempat menyinggung perkara tersebut.
“(Dari) empat (motif) itu kan sudah tiga (motif) disebutkan Pak Mahfud (Menko Polhukam) dan satu (motif) informasinya (juga) terkait soal seksual yang satu lagi boleh saya buka ini. Tapi yang seksual tidak mau saya buka karena ini tentang aib,” katanya.
Menurut Sugeng, persoalan perempuan atau seksual merupakan perkara yang kerap menjangkiti para petinggi polisi. “IPW mendapat kesimpulan betapa rapuhnya kondisi psikologis seorang PJU (Pejabat Utama) terutama Sambo ini. Memegang kekuasaan yang besar tetapi kondisinya rapuh,” pungkasnya. [wip]