(IslamToday ID) – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono belakangan memperlihatkan kemesraannya dalam berbagai kesempatan. Misalnya, ketika Andika meluangkan waktu untuk menghadiri Naval Expo 2022 yang diinisiasi Yudo di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (11/9/2022).
Jauh sebelum itu, Yudo juga menjadi kepala staf angkatan pertama yang dikunjungi oleh Andika selepas dilantik menjadi panglima TNI oleh Presiden Jokowi tahun lalu. Di kesempatan lain, Yudo juga mendapuk Andika menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL di Pantai Todak, Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022).
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, chemistry Andika dan Yudo memperlihatkan bahwa pergantian panglima TNI kali ini tak akan diwarnai keributan.
“Mestinya kekhawatiran bahwa sejarah pergantian panglima (TNI) selalu diwarnai keributan, tampaknya tidak akan terjadi,” kata Fahmi dikutip dari Kompas, Selasa (13/9/2022).
Ia menilai chemistry keduanya mempunyai dampak positif terhadap pembangunan TNI ke depan apabila Yudo benar-benar menggantikan Andika. Menurutnya, dengan tidak adanya keributan pergantian panglima TNI akan memudahkan dan mempercepat agenda konsolidasi.
“Tanpa harus direpotkan dengan agenda-agenda harmonisasi, pemulihan stabilitas dan perombakan jajaran secara drastis di awal,” kata Fahmi.
Di sisi lain, Fahmi mengatakan peluang Yudo menggantikan Andika juga harus dilihat dari berbagai indikator kepemimpinannya di TNI AL. Dalam konteks kepemimpinan, ia menilai Yudo telah mewujudkan berbagai produk program dan kebijakan.
Beberapa di antaranya yakni pembangunan Satuan Pendidikan (Satdik) I di Belawan, Satdik II di Makassar, dan Satdik III di Sorong. Terobosan kebijakan ini dianggap sebagai sejarah bagi TNI AL yang tak lagi Jawasentris dalam pola pendidikan.
“Dari sisi pembangunan disiplin dan kepatuhan hukum, Yudo Margono sejauh ini juga telah menunjukkan sikap tegasnya terhadap kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum prajurit,” ucapnya.
Sinyal Dukungan
Pengamat pertahanan Anton Aliabbas menilai wajar jika kebersamaan Andika Perkasa dengan Yudo Margono dinilai sebagai sinyal dukungan kursi Panglima TNI. Sebenarnya, katanya, kebersamaan antara para petinggi TNI merupakan hal biasa.
Namun, di tengah pergantian tongkat kepemimpinan militer, momen Andika dan Yudo jadi sorotan. Apalagi, kemesraan keduanya tampak ketika isu disharmoni Andika dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman belum reda.
“Memang tidak bisa dihindari ada kesan Andika mendukung Yudo sebagai penggantinya,” kata Anton, Selasa (13/9/2022).
Menurutnya, secara normatif, KSAL memang berpeluang cukup besar untuk menjadi Panglima TNI pengganti Andika. Mengacu Pasal 13 Ayat (3) UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI, posisi Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian. Sementara, merujuk visi pemerintah, Presiden Jokowi sejak awal terpilih telah menggaungkan tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Jadi memang ada alasan kuat untuk menunjuk KSAL sebagai Panglima TNI,” ujar Anton.
Ia mengatakan, penunjukan Panglima TNI memang sepenuhnya hak prerogatif presiden. Namun, menurutnya, ada baiknya Jokowi juga memperhatikan moril para prajurit, terutama dari TNI AL Ini mengingat hanya KSAL yang belum mendapat giliran memegang posisi Panglima TNI sejak Jokowi menjabat pada 2014.
Padahal, rotasi bergilir kepemimpinan TNI sejak era reformasi didasari semangat kesetaraan antar matra. “Hal ini didasari pada pengalaman di era Orde Baru, hanya elite satu matra saja yang menjabat panglima Angkatan Bersenjata,” kata Anton.
“Dengan demikian, jika semua matra mendapat giliran menjabat posisi Panglima TNI, tentu sedikit banyak akan menunjukkan rasa kesetaraan tersebut,” lanjut Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) itu.
Diketahui, Andika Perkasa bakal memasuki masa pensiun menjelang bertambahnya usia menjadi 58 tahun pada 21 Desember 2022. Dengan demikian, Andika dalam waktu dekat segera menanggalkan tongkat komandonya sebagai panglima TNI.
Nama Yudo pun menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang akan menggantikan Andika. Apalagi, di era pemerintahan Jokowi belum pernah ada sosok dari matra laut yang menjadi panglima TNI. Jauh sebelumnya, nama Yudo sebetulnya telah digadang-gadang sebagai calon panglima TNI pada tahun lalu. Hanya saja, saat itu Jokowi memilih Andika sebagai orang nomor satu di TNI. [wip]