(IslamToday ID) – Hacker Bjorka yang sempat menghebohkan jagat maya Indonesia tiba-tiba menghilang. Pemilik akun di situs Breach Forums itu terakhir kali terdeteksi pada Ahad (18/9/2022).
Aktivitas Bjorka terakhir kali tercatat usai pemilik akun Emo di Breach Forums mengaku bertemu dengannya. Bjorka pun membalas unggahan Emo di forum tersebut dengan tulisan singkat “Nice to meet you @emo.”
Emo mengaku bertemu Bjorka di Los Angeles (LA), California, Amerika Serikat (AS). Ia juga mengklaim tak mengambil foto Bjorka karena alasan kenyamanan.
“Saya bertemu Bjorka di pusat perbelanjaan di LA kemarin. Saya memberi tahu kepadanya, seberapa keren saya bisa bertemu dengan dia sebagai orang (asli) tapi saya tidak mau mengganggu dia dengan memintanya untuk berfoto bersama,” ujar Emo dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (28/9/2022).
Dua hari setelah mengaku bertemu Emo, Bjorka kembali aktif di kanal Telegram Bjorkanism. Ia menyindir akun-akun media sosial yang mengatasnamakan dirinya semisal di TikTok dan Twitter.
Peretas yang mengaku berbasis di Warsawa, Polandia itu juga mengklaim tengah menyiapkan kejutan. Namun hingga Rabu (28/9/2022) ini belum ada tanda-tanda kejutan darinya.
“Sejak akun Twitter saya yang terakhir ditangguhkan, sampai sekarang (20 September 2022), saya tidak punya akun Twitter lagi. Jadi, jika ada akun yang menggunakan nama saya, itu palsu,” tulis Bjorka di kanal Telegram, Bjorkanism.
Seperti diketahui, Bjorka sebelumnya menghebohkan Indonesia dengan membocorkan data-data sejumlah pejabat. Ia mengaku melakukan hal itu lantaran demi sang teman yang diklaimnya berasal dari Indonesia.
“I have a good Indonesian friend in Warsawa, and he told me a lot about how messed up Indonesia is. I did this for him (Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. saya melakukan ini untuknya),” cetusnya.
Pemerintah pun bereaksi terhadap aksi Bjorka. Menkopolhukam Mahfud MD misalnya mengklaim telah mengantongi identitas sang peretas, namun enggan membocorkannya.
Di saat bersamaan, pihak kepolisian sempat menangkap MH (21) seorang pemuda asal Madiun, Jawa Timur karena diduga sebagai Bjorka. Akan tetapi, MH kemudian dilepaskan kembali.
Hilangnya Bjorka terjadi setelah pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP). Pengesahan itu dilakukan pada Selasa (20/9/2022) lewat rapat paripurna di DPR RI.
Hal tersebut membuat pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi sempat bergurau. “Thanks to Bjorka, sehingga RUU PDP jadi disahkan segera,” demikian tulis Ismail di akun Twitter-nya.
Di sisi lain, anggaran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk 2023 naik sekitar Rp 70 miliar menjadi Rp 624,37 miliar. Persetujuan rancangan anggaran itu terjadi dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan BSSN dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Kenaikan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pertahanan siber Indonesia, berkaca pada kasus Bjorka. “Sesungguhnya yang disampaikan Letnan Jenderal Hinsa Siburian (Kepala BSSN) itu kita semua paham. Kena Bjorka aja kemarin sempoyongan kita,” celoteh Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto dalam rapat tersebut.
“Bjorka itu kan mungkin orang dari mana, nama sesungguhnya Bjork biasanya dari Skandinavia, tapi yang ketemu anak mana kemarin, Magelang? Oh, Mediun,” seloroh politisi PDIP tersebut.
Dari total anggaran 2023, sebanyak Rp 407.146.873.000 untuk program dukungan manajemen BSSN. Sementara, Rp 217.224.610.000 untuk program keamanan dan ketahanan siber dan sandi negara.
Anggaran BSSN 2022 sendiri mencapai Rp 554,6 miliar atau dipangkas 60 persen jika dibandingkan outlook 2021 yang mencapai Rp 1,39 triliun. Rinciannya, Rp 152,8 miliar untuk anggaran program keamanan dan ketahanan siber dan sandi negara, serta program dukungan manajemen Rp 401,8 miliar. Jika angka baru ini disepakati di APBN 2023, maka BSSN mengalami kenaikan anggaran Rp 69,8 miliar. [wip]