(IslamToday ID) – Ekonom senior Rizal Ramli menyatakan ada ketakutan yang ditunjukkan pemerintahan Presiden Jokowi terkait ancaman inflasi terhadap perekonomian dalam negeri. Namun alih-alih memperbaiki kebijakan dalam negeri, narasi pemerintah justru lebih banyak menyalahkan faktor kondisi global.
“Kok tiba-tiba Jokowi, SMI (Sri Mulyani/Menteri Keuangan) dan LBP (Luhut Binsar Panjaitan/Menko Marves) menyebar ketakutan inflasi, stagflasi dengan menyalahkan faktor-faktor internasional,” kata Rizal, Sabtu (1/10/2022).
Dibanding menyalahkan kondisi global, Rizal menyarankan agar pemerintah memperbaiki kebijakan-kebijakan dalam negeri yang salah. Beberapa kebijakan yang dinilai salah adalah pembangunan infrastruktur menggunakan sumber utang, hingga kenaikan harga BBM.
“Kok ndak jujur untuk menjelaskan bahwa risiko-risiko stagflasi itu karena kesalahan perkiraan dan kebijakan-kebijakan Jokowi. Situ jor-joran bangun infrastruktur dengan utang ugal-ugalan, naikkan harga BBM, listrik, pajak, BPJS dan lain-lain. Puguh saja inflasi makanan tinggi, kok telmi (telat mikir)?” kritik Rizal.
Bagi Rizal, risiko-risiko inflasi pangan dan stagflasi bisa dihindari pemerintah sejak lama. Salah satu saran yang pernah disampaikan Rizal adalah realokasi anggaran strategis di saat awal Covid-19.
Saat itu, Rizal menyarankan agar pemerintah memfokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan mempertahankan daya beli masyarakat hingga menggenjot produksi pangan.
“Saya juga sarankan kurangi utang supaya ekonomi RI tidak rentan terhadap kenaikan bunga internasional dengan cara kurangi pengeluaran APBN ugal-ugalan. Saran konstruktif tersebut tidak didengarkan, malah sibuk bantah-bantah,” tegasnya.
“Hari ini ramai-ramai, kompak sibuk salahkan faktor internasional. Ke mana aja tong?” tambahnya. [wip]