(IslamToday ID) – KPK akan membuka hasil penyelidikan Formula E ke publik agar tidak dicurigai masyarakat melakukan kriminalisasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Kasus sudah sedikit terungkap, kami sedang mempertimbangkan juga, ya bagaimana kalau proses lidik (penyelidikan) kita buka saja? Kan gitu. Supaya masyarakat tahu apa sih hasil dari lidik itu yang sudah diperoleh KPK,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (4/10/2022).
“Dari keterangan para saksi yang sudah dipanggil, apa yang mereka terangkan? Supaya apa? Supaya masyarakat tidak lagi curiga seolah-olah kami ini mengkriminalisasi seseorang,” sambungnya.
Alex mengklaim KPK hanya bicara tentang hukum dalam menangani suatu laporan/perkara alias tidak terpengaruh isu politisasi atau kriminalisasi sebagaimana rumor yang sedang berkembang.
“(Penyelidikan) ini masih kami lanjutkan dan kami tidak terpengaruh dengan deklarasi yang bersangkutan (Anies Baswedan) sebagai calon presiden oleh salah satu partai politik,” imbuhnya.
Alex juga mengaku pihaknya telah menemui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk membahas kerugian negara dalam ajang Formula E.
“Betul kami sudah berkoordinasi dengan BPK Jumat lalu. Substansi apa yang kami bicarakan, tentu bukan untuk konsumsi media,” ujarnya.
“Tapi, prinsip dalam penghitungan kerugian negara itu ketika kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan. Itu sudah jadi SOP di BPK atau di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan”. Saya 20 tahun jadi auditor tentu memahami hal tersebut,” sambungnya.
Ia menjelaskan penghitungan kerugian negara tidak mempertimbangkan mens rea atau niat jahat. Auditor, lanjut Alex, tidak menyimpulkan siapa pelaku yang harus dimintai pertanggungjawaban melainkan hanya sebatas mengungkap fakta.
“Nah, tentu yang bertugas menentukan apakah suatu peristiwa itu peristiwa pidana administratif atau perdata itu domain penyidik, penuntut umum. BPK hanya menghitung kerugian negara dalam kasus apa pun,” ucap Alex.
Seperti diketahui, Partai Nasdem diketahui baru saja mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dalam Pemilu 2024. Deklarasi diumumkan secara langsung oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Sementara itu, dikutip dari Tempo, Ketua KPK Firli Bahuri disinyalir ngotot mengejar bukti untuk mentersangkakan Anies Baswedan. Firli memimpin ekspose yang digelar pada Rabu, 28 September 2022 dan dihadiri tiga pimpinan KPK lain yaitu Alexander Marwata, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto juga turut hadir dalam forum tersebut.
Meskipun hasil ekspose menyimpulkan belum cukup bukti untuk dinaikkan ke tahap penyidikan dan menetapkan tersangka, Firli disebut berbeda pendapat. “Dalam gelar perkara itu Firli berkukuh agar kasus Formula E segera naik ke penyidikan,” ujar sumber dari unsur penegak hukum. [wip]