(IslamToday ID) – Di tengah pro kontra narasi politik identitas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Jokowi (Projo) Handoko menegaskan pihaknya akan melawan pemanfaatan politik identitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebab, menurutnya arah politik Indonesia sudah jelas, dimana gagasan yang di pakai parpol tidak memanfaatkan politik identitas.
“Tidak boleh, kan kalau soal politik identitas kita sudah clear juga. Kan itu pasti kami tidak akan pakai lah,” kata dia saat ditemui di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).
“Kita pasti kita tolak. Dan kita lawan. Bukan cuma kita tolak, kita lawan. Gitu, pasti itu, kalau urusan itu,” sambungnya dikutip dari IDNTimes.
Menurut Handoko, politik identitas hanya menyebabkan polarisasi dan perpecahan masyarakat. Padahal, bangsa Indonesia merupakan negara majemuk yang menjunjung tinggi keberagaman.
“Kami pasti tolak karena kami akan melawan penggunaan politik apapun yang kemudian berpotensi pada pemecah belahaan bangsa, kehidupan negara,” jelas dia.
Oleh karena itu, kata Handoko, Projo tidak akan memanfaatkan politik identitas untuk mendukung calon pemimpin siapapun, termasuk ketika mendukung Jokowi pada 2019 lalu.
Selain itu, kata handoko, Projo akan mengkampanyekan secara masif edukasi bahayanya politik identitas.
“Ya tentu kami sebagai organisasi massa yang berkarakter politik, tentu kami melakukan langkah-langkah lah seperti biasanya. Kampanye mungkin, macem-macem. Masalah langkahnya kan nanti masih kita rumuskan,” pungkasnya.