(Islam Today ID) – Menurut Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang, subsidi dari pemerintah akan lebih tepat guna jika diberikan kepada pengguna angkutan umum massal seperti angkutan berbasis jalan dan berbasis rel.
“Pemberian subsidi oleh Pemerintah untuk pembelian kendaraan listrik adalah kebijakan sembrono apabila bukan skema konversi,” kata Deddy di kutip dari Rmol.id, Senin (13/3).
Deddy menegaskan, apabila pemerintah tetap memaksakan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik tanpa konversi, ini menunjukkan fakta bahwa pemerintah memang tidak berpihak kepada pemberdayaan angkutan umum.
“Saat ini kita krisis angkutan umum bukan krisis kendaraan pribadi,” jelasnya.
Angkutan umum terancam tidak diminati jika pemerintah bersikeras memaksakan kebijakan ini. Pemerintah dinilai tidak berimbang memihak sektor transportasi umum.
“Kami sangat berharap subsidi kendaraan dibatalkan untuk dipindahkan kepada subsidi angkutan umum yang selama ini malah berkurang, baik moda berbasis jalan atau rel,” pungkasnya.
Sebelumnya pemerintah resmi menerbitkan aturan mengenai pemberian bantuan subsidi untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yakni motor listrik dan mobil listrik, yang akan dimulai pada 20 Maret 2023.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sudah memberikan lampu hijau terkait subsidi kendaraan listrik, beliau mengumumkan bahwa subsidi tersebut akan didistribusikan pada 20 maret 2023 terlepas baik itu berupa motor ataupun mobil (listrik). Dalam konferensi Pers yang dilaksanakan di Jakarta, Senin (6/3/2023)
“Bantuan ini mulai efektif bulan maret ini” ujar Luhut.
Dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga menambahkan. Bahwa, subsidi kendaarn listrik di 2023 diberikan untuk 200 ribu unit motor listrik yang mana priode akhirnya ada di bulan desember 2023. Sementara untuk mobil listrik subsidi diberikan untuk 35.900 unit kendaraan.
Selain untuk mobil dan motor, bus listrik juga akan diberikan bantuan subsidi, dengan jumlah kurang lebih 138 unit dengan periode akhir Desember 2023.
“Kami sudah menyiapkan skema yang berkaitan dengan flow yang dimintakan Kementerian Keuangan, kami sudah melibatkan beberapa lembaga ada produsen sehingga kita betul-betul memastikan bahwa yang kami berikan bantuan terhadap motor mobil orang-orang yang mereka berhak,” Ucap Agus
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah sudah menetapkan yang menjadi sasaran utama dalam pemberian bantuan subsidi ini yaitu UMKM, Penerima KUR BPUM, dan Masayarakan yang masih menggunakan listrik 450-900 VA. [MU]