ITD NEWS— Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengatakan dengan tegas bahwa tidak boleh ada negara yang menjadi surga bagi para koruptor. Ia mengingatkan agar tidak ada negara yang berperan sebagai tempat untuk menyembunyikan aset para koruptor.
“Saya menekankan bahwa tidak boleh ada negara yang menjadi surga bagi koruptor untuk menyembunyikan aset mereka,” kata Menlu Retno dalam forum tingkat menteri Indo-Pasifik yang mengusung tema ‘Challenges and Progress in Addressing Corruption’ di Seoul, Korea Selatan dilansir dari bisniscom, Sabtu, 1 April 2023.
Retno berharap kerjasama antarnegara di dunia tidak lagi hanya sebatas pertukaran informasi, pembangunan kapasitas, dan mempermudah asset recovery. Kerjasama antarnegara juga harus dilakukan diantaranya kerjasama timbal balik antar negara dalam perkara hukum pidana atau mutual legal assistance (MLA) dan perjanjian ekstradisi.
“Saya sampaikan bahwa upaya melawan korupsi tidak dapat dilakukan secara sendirian terutama jika melibatkan jumlah aset yang besar dan lintas negara,” tegas Retno.
Pada kesempatan tersebut, ia mengutip data milik World Economic Forum (WEF) tentang dampak korupsi terhadap perekonomian global yang merugikan hingga US$ 2,6 triliun per tahun. Angka tersebut lebih tinggi dari anggaran pengentasan kelaparan global yang hanya senilai US$ 40 Miliar per tahun.
Retno juga menguraikan tiga hal yang harus dilakukan untuk memberantas korupsi:
Pertama, pentingnya menghormati supremasi hukum, di mana tidak boleh ada satu pihak pun yang berada di atas hukum. Lembaga antikorupsi, harus diperkuat agar dapat menjalankan fungsi pengawasan secara efektif.
Kedua, pentingnya melibatkan publik dalam memerangi korupsi. Demokrasi membuka ruang bagi partisipasi masyarakat dalam good governance.
Ketiga, pentingnya mendorong kolaborasi global dalam memerangi korupsi. (Kukuh).