(IslamToday ID) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI mengimbau masyarakat untuk menampung air hujan sebelum memasuki musim kemarau. Hal itu bertujuan agar masyarakat tak kekurangan air ketika kemarau tiba.
“Manfaatkan air terakhir di musim hujan. Sebenarnya kita selalu mengimbau setiap masuk musim kemarau, manfaatkan air hujan itu dengan ditampung, agar suatu saat bisa digunakan saat musim kemarau,” kata Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan, Sabtu (29/4/2023).
Selain ditampung, ia juga menyarankan agar sisa air hujan yang masih ada bisa diresapkan ke tanah dan untuk kebutuhan lingkungan yang lebih luas. Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah terkait resapan air ini adalah biopori, yakni lubang resapan yang dibuat secara vertikal supaya air masuk dan tersimpan di dalam tanah untuk mengatasi genangan.
“Jangan air hujan mengalir begitu saja ke badan air, ke selokan, ke sungai, usahakan masuk ke dalam tanah. Untuk kebutuhan lingkungan itu bisa ditampung, dan untuk lebih luasnya lagi ya diresapkan,” ujarnya.
Dodo mengatakan, air yang ditampung atau diresapkan juga akan sangat bermanfaat untuk pertanian. “Pertanian ya ditampung juga, entah di kolam-kolam penampungan, di pinggiran sungai-sungai dibuat cekungan-cekungan, nanti diupayakan dengan pompa, meskipun dipompa, tapi kan tetap ada sumbernya,” katanya.
Sedangkan untuk rumah tangga, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menampung menggunakan bak penampungan.
“Misalnya, ada bak di dalam tanah yang cukup, digali, itu bisa dimanfaatkan paling tidak untuk kebutuhan masing-masing di rumah tangga selama musim kemarau,” tutur Dodo.
Ia menegaskan, upaya menampung dan meresapkan air hujan ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah maupun BMKG sendiri. Perlu ada sosialisasi yang didukung dengan kelompok masyarakat dan LSM yang seharusnya lebih berperan dalam mensosialisasikan gerakan memanfaatkan air hujan.
“BMKG secara khusus hanya sebagai sumber informasi, tetapi bersama-sama kita tentu bisa bergerak agar masyarakat juga sadar dan mau memanfaatkan air hujan, harus ada gerakan yang masif,” pungkasnya. [ant/wip]