(IslamToday ID) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menumpahkan kekesalannya terhadap masyariq atau perusahaan penyedia layanan haji saat meninjau layanan haji di Mina, Arab Saudi akhir Juni 2023.
Yaqut kaget melihat banyak jamaah yang belum makan dan ia pun menolak tawaran makan dari masyariq sebelum para jamaah mendapatkan makanan mereka. “Selama jamaah saya sudah makan, baru saya makan. Kalau jamaah saya belum makan, saya tidak akan makan,” katanya dikutip dari Kompas, Senin (3/7/2023).
Ketika itu, Yaqut menemukan bahwa ada jamaah asal Indonesia yang belum makan hingga pukul 22.32 waktu Saudi. Setelah semua jamaah makan, barulah Yaqut meninggalkan lokasi.
Konsumsi jamaah haji asal Indonesia menjadi sorotan karena dianggap tidak layak oleh sejumlah pihak. Terdapat laporan yang memperlihatkan jamaah haji di kloter tertentu tidak mendapatkan distribusi makanan.
Warganet pun beramai-ramai mengomentari menu yang disediakan. Viral juga sebuah video yang menarasikan jamaah haji Indonesia terlantar di Mina hingga siang hari. Bahkan, jamaah banyak yang kehausan dan kelaparan serta ada yang dilaporkan pingsan.
Namun, jamaah haji Indonesia akhirnya sudah diberangkatkan ke Mina setelah kemacetan di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jamaah dari Muzdalifah ke Mina terurai.
Atas persoalan ini, Kementerian Agama (Kemenag) telah melayangkan protes kepada pihak masyariq di Arafah-Mina-Muzdalifah (Armina).
“Kita sudah sampaikan protes keras ke masyariq terkait persoalan yang terjadi di Muzdalifah. Kita akan terus kawal ini, agar Mashariq bergerak lebih cepat dalam penyiapan layanan bagi jamaah haji,” kata Dirjen Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Mekkah, Jumat (30/6/2023).
Protes keras disampaikan ke masyariq karena penyediaan layanan Armina sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka. Mekanisme ini disebut juga dilakukan oleh semua negara, proses penyediaan layanan dalam skema kemitraan dengan otoritas masyariq.
Oleh karena itu, Hilman berharap pelayanan jauh lebih baik ke depannya. “Di Armina, sepenuhnya penyediaan layanan dilakukan masyariq. Karenanya, kita minta agar semua hak jamaah haji Indonesia bisa diberikan dengan baik,” ujarnya. [wip]