(IslamToday ID)— Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengkritisi program hilirisasi pertambangan yang dijalankan pemerintah. Jangan sampai program yang diharapkan mampu mendongkrak kontribusi pajak sektoral justru mengalami kebocoran akibat dikeluarkannya kebijakan diskon pajak.
Pertumbuhan pendapatan pajak dari sektor pertambangan pada Semester I tahun 2023 terlihat masih unggul, 51,7 persen. Namun efektivitas program hilirisasi terhadap pendapatan pajak dinilai belum terlihat.
“Ini menjadi catatan sebetulnya ketika kita berbicara mengenai hilirisasi. Apakah program hilirisasi saat ini sudah mendorong kepada penerimaan perpajakan ,” ungkap Kepala Center of Industry, Trade and Investment INDEF, Andry Satryo Nugroho dalam paparannya dalam diskusi publik INDEF bertajuk “Surplus APBN Buat Siapa?: Evaluasi Realisasi APBN Semester I 2023” yang berlangsung virtual pada Selasa (18/7/2023).
Proses penambahan nilai tambah lewat program hilirisasi khususnya melalui industri pengolahan minerba belum berdampak. Hal ini terlihat dari adanya penurunan pada pajak industri pengolahan dari 28,7% (2019) menjadi 27,4% (2023).
Hal di atas sangat kontras dengan kontribusi pajak sektoral dari sektor pertambangan justru mengalami kenaikan. Tingkat kenaikan persentase pajak pertambangan dari 5,7% menjadi 12,7%, dapat disimpulkan sementara jika program hilirisasi pertambangan belum mampu menaikan penerimaan pajak.
“Bisa jadi memang program hilirisasi saat ini masih belum mendorong terkait dengan penerimaan perpajakan khususnya di sektor industri pengolahan,” ujar Andry.
“Kalau kita melihat bahwa keberhasilan di hilirisasi ini adalah meningkatkan kinerja dari industri pengolahan karena adanya proses penambahan nilai tambah dari komoditas-komoditas minerba,” tandasnya.
Andry berharap indikasi yang muncul dari perbedaan antara sumbangsih pertambangan dan industri pengolahan tidak menjadi tanda bahwa ada kebocoran dalam program hilirisai tambang.
“Jangan sampai ini yang bocornya malah di program hilirisasi, untuk penerimaan perpajakan bukannya mendapatkan pendapatan perpajakan cukup tinggi tetapi justru mengeluarkan diskon-diskon pajak untuk sektor-sektor yang memang diarahkan untuk hilirisasi,” tegas Andry. [khs]