(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai peluang terbentuknya poros keempat pada Pilpres 2024 masih sangat terbuka. Pasalnya, hingga saat ini Prabowo Subianto bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), tidak kunjung mendeklarasikan nama bakal calon wakil presiden (cawapres).
Padahal, dua bakal capres lain, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah mendaftar ke KPU RI sebagai peserta Pemilu 2024.
Menurut Dedi, penentuan bakal cawapres Prabowo terbilang alot, sehingga tidak kunjung diumumkan. Ada sejumlah nama yang menguat sebagai cawapres. Seperti Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ridwan Kamil.
“Masih mungkin (empat poros di Pilpres 2024), karena koalisi Prabowo saat ini cukup besar, sementara tokoh yang muncul terkesan sulit mencari kepastian. Padahal, Prabowo leluasa menentukan,” katanya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/10/2023).
Potensi koalisi ini pecah muncul jika terjadi deadlock dalam penentuan bakal cawapres. Khususnya, ketika Gibran tidak jadi diusung sebagai pendamping Prabowo.
Golkar bersama Demokrat bisa saja berpisah dan mengusung duet Airlangga Hartarto-AHY. Sementara, Prabowo bisa maju dengan Erick Thohir dengan kendaraan Gerindra dan PAN.
“Pasangan Airlangga-AHY juga masih berpeluang menang. Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan,” pungkasnya.
Pandangan yang hampir sama juga disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi. Ia mengatakan KIM yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB berpotensi pecah karena sikap kegamangan Prabowo dalam memilih wakilnya.
Menurut Muslim, Prabowo terlalu mengandalkan Presiden Jokowi untuk menentukan siapa cawapresnya. Sehingga, Prabowo tak kunjung mengumumkan cawapresnya karena hingga saat ini Jokowi masih berada di luar negeri.
“Prabowo terlalu andalkan Jokowi untuk tentukan siapa cawapres. Termasuk gadang-gadang Gibran. Justru membuat Prabowo tidak dapat ambil sikap. Itu buktikan Prabowo gamang, bahkan bingung,” katanya.
Padahal, kata Muslim, Prabowo merupakan bakal capres pertama yang membentuk koalisi dibanding dua pesaingnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Namun ternyata, dua pesaingnya itu justru sudah terlebih dahulu daftar ke KPU. “Sikap gamang Prabowo itu berpotensi koalisinya pecah,” pungkasnya. [wip]