(IslamToday ID) – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai pemerintahan Presiden Jokowi mirip seperti pada masa Orde Baru (Orba). Nusron membantah pemerintahan Jokowi seperti zaman Orde Baru.
Menurutnya, jika memang Jokowi seperti penguasa Orde Baru, Megawati bisa ditangkap lantaran melakukan kritik tersebut.
“Salah satu ciri-ciri Orde Baru adalah ada pembungkaman kepada orang-orang yang berbicara, yang kritis terhadap pemerintah itu dibungkam. Kalau ada Orde Baru, ada kritik seperti dilakukan oleh Bu Mega sudah ditangkap itu. Tapi hari ini yang terjadi enggak,” kata Nusron di Media Center TKN di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, dikutip dari Law-Justice, Rabu (29/11/2023).
Ia menjelaskan ciri-ciri pemerintahan Orde Baru yakni adalah kekuasaan berada tangan satu partai. Sementara masa pemerintahan Jokowi, kekuasaan pemerintah ada di berbagai partai dalam kabinet.
Nusron mencontohkan Menko Bidang Perekonomian diisi Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar. Kemudian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi adalah Abdullah Azwar Anas yang merupakan kader PDIP.
Nusron mengatakan dirinya menghormati Megawati, hanya saja pernyataan Ketua Umum PDIP tersebut tidak berdasar dan hanya ilusi saja.
“Nah, ini namanya adalah menyebarkan ilusi yang nanti akan diciptakan kayak semacam psy war, yang sifatnya nanti adalah post truth yang seakan-akan kita tidak pernah peduli hukum itu berdasarkan fakta atau berdasarkan pada ilusi,” ujarnya.
Diketahui, Megawati Soekarnoputri mengaku geram dengan sikap Jokowi saat ini dan mengatakan seperti ingin mengembalikan ke era Orde Baru.
“Mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu. Tapi sudah jengkel, tahu nggak?” ujar Mega di Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
“Kenapa? Republik ini penuh pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa ini mau bertindak seperti zaman Orde Baru?” tambahnya.
Megawati menegaskan tidak akan membiarkan era Orde Baru kembali berdiri selama dirinya masih hidup. “Kalau ingat itu suka, eh jangan ya sekarang mulai lagi (menghidupkan Orde Baru), selagi saya hidup,” pungkasnya. [wip]