(IslamToday ID) – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim sejumlah investor mulai ragu usai ada calon presiden (capres) di Pilpres 2024 yang memberikan sentimen negatif terhadap pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara.
Bahlil tidak menyebut secara gamblang siapa capres yang dimaksud. Namun belakangan dari ketiga peserta Pilpres 2024, hanya pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang memberikan sentilan negatif terhadap mega proyek di Kalimantan Timur (Kaltim) itu.
“Sekarang kan banyak investor yang mulai nanya, mulai ada keraguan. Karena ada beberapa capres yang menyampaikan visi dan misinya itu melahirkan keraguan bagi investor,” kata Bahlil dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (5/12/2023).
Saat ditanya apakah keraguan investor itu betul pada pembangunan proyek IKN, Bahlil tak mengelak. “Oh iya (soal IKN), iya dong. Masa tiba-tiba mau bilang batalkan, ya kami harus mampu menjawab itu dengan baik,” imbuhnya.
Sebagai salah satu cara membendung keraguan para investor, Bahlil hingga Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga membentuk media center Indonesia Maju sebagai upaya melawan serangan kepada pemerintah di tahun politik.
Bahlil menyebut tujuan pembentukan tim itu untuk meluruskan dan memberikan klarifikasi kepada publik, terutama isu terkait ekonomi dan investasi.
“Sekarang kan banyak juga serangan ke pemerintah. Urusan capres tapi serangannya ke pemerintah. Nah kami harus bisa menampilkan klarifikasi,” jelas Bahlil.
Ia menilai ada urgensi pembentukan media center di tahun politik. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi nasional harus tetap terjaga.
Ia menjelaskan salah satu ciri pertumbuhan ekonomi tetap bisa terjaga apabila stabilitas dan kondusivitas negara dapat terjaga pula. “Supaya apa? Target investasi yang diberikan presiden kepada Kementerian Investasi itu bisa tercapai,” ujarnya.
Adapun hal berbeda Bahlil katakan belum lama ini. Usai menghadiri rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11/2023) lalu, Bahlil menyebut kritik yang dilayangkan kubu pasangan AMIN tidak berdampak pada keberlanjutan IKN. Ia memastikan isu kritik AMIN tidak berdampak pada investor. Ia justru menilai keberlanjutan IKN mungkin mengganggu pasangan tersebut. [wip]