(IslamToday ID) – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta pihak kepolisian untuk menunda penyelidikan kasus “tudingan Polri tidak netral” terhadap Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Wicaksono.
“Jadi begini, IPW meminta karena kasus ini sudah proses, meminta ditunda sejenak,” kata Sugeng dikutip dari YouTube INews, Rabu (6/12/2023).
Menurutnya, langkah penundaan ini akan menjauhkan Polri dari tudingan tidak netral. “Menurut saya bukan satu problem yang sangat sulit untuk dilakukan oleh polisi. Alasannya kenapa? Supaya begini, Polri tidak menjadi sorotan bahwa tidak netral,” terangnya.
Menurut Sugeng, hal ini juga merujuk pada Telegram Kapolri ST/116O/V/RES.1.24.2023 tentang Penundaan Proses Hukum terkait pengungkapan tindak pidana yang melibatkan peserta Pemilu 2024.
“Ini tidak baik, apalagi sejauh saya tahu Polri telah menerbitkan surat telegram untuk menunda proses-proses polisi terkait dengan pihak yang di dalam kontestasi pemilu,” tuturnya.
Selain itu, Sugeng menemukan kejanggalan bahwa lima pelapor Aiman yang merasa ada pencemaran nama baik yang dilakukan kepada institusi Polri bukanlah anggota Polri. “Kalau mereka ini bukan anggota Polri, laporan ini semestinya ditolak. Kecuali kalau mereka mewakili institusi polri,” ujar Sugeng.
Ia menekankan bahwa dalam kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, orang yang berani mengkritik adalah sahabat Polri. Ia menambahkan Kapolri pernah menggelar lomba mural untuk mendukung kebijakannya tersebut.
“Nah dalam semangat dan spirit seperti ini, menurut saya Polda menunda dulu supaya bisa menepis bahwa polisi digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menekan pihak lain,” ungkap Sugeng.
Bahkan ia meminta Polda Metro jangan termakan wacana demokrasi dalam tahun politik. “Ini jangan main terima laporan-laporan model begini, karena masyarakat bisa mengaduk-aduk polisi dengan katakanlah kontestan pemilu,” tuturnya.
Sugeng menambahkan penundaan penyelesaian kasus ini supaya independensi polisi tetap terjaga, dan polisi terhindar dari digunakan oleh pihak lain untuk menekan pihak-pihak tertentu. [res]