(IslamToday ID) – Advokat Alvin Lim menanggapi pernyatan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly yang menyebut dirinya gila lantaran mengatakan bahwa selama ini Ferdy Sambo tidur di ruangan Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) yang memiliki fasilitas AC.
“Saya bersyukur dibilang orang gila sama Pak Yasonna, tapi yang pasti saya bukan gila kekuasaan dan gila jabatan,” kata Alvin dikutip dari YouTube Quotien TV, Selasa (9/1/2024).
Tak hanya menanggapi pernyataan Yasona, pada kesempatan itu Alvin juga membongkar kebobrokan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia.
“Saya mau ceritakan secara detail kerusakan dan kebobrokan yang terjadi di Lapas dan di rutan-rutan agar teman-teman tahu bagaimana rutan yang diatur oleh Yasonna ada saat ini, di negara ini,” tutur Alvin.
“Pertama di bawah Menkumham itu ada Lapas, rutan, pengayoman (rumah sakit). Rumah sakit itu kata Tio Pakusadewo untuk orang kalau mau esek-esek, iya bisa juga di situ. Yang mau saya kasih tahu lebih dari esek-esek, itu adalah tempat pelanggaran HAM terjadi hampir setiap hari. Saya dan tahanan lain di sana jadi saksi matanya,” lanjutnya.
Alvin mengungkapkan pemerasan sering terjadi di Lapas dan dilakukan oleh oknum penjaga yang ada di sana. “Pak Johar dan Pak Rusdan, ini dua orang yang suka memeras,” tutur Alvin sambil memegang bukti percakapan melalui WA dengan dua oknum yang dimaksud.
Mulanya Arvin berharap dengan menunjukkan bukti yang ia dapat mengusut kasus pemerasan, namun hal tersebut tidak terjadi.
“Bukti WA ini adalah bukti otentik, di mana tadinya saya berharap saya dimintai keterangan oleh Menkumham biar menindak oknum-oknumnya, tapi tidak karena tahu yang saya bicarakan adalah kebenaran,” katanya.
Alvin lantas menceritakan selama dirinya ditahan dalam kasus dugaan ujaran kebencian, pencemaran nama baik, dan fitnah mengenai kejaksaan, sang istri Phioruci Pangkaraya kerap dimintai uang oleh oknum keamanan.
“Setiap minggu Phio selalu dimintain duit baik melalui WA maupun ngomong langsung. Dikasih Rp 2-5 juta per minggu,” tegasnya.
Pemerasan ini diakui Alvin tidak hanya dialami oleh dirinya, tetapi juga oleh tahanan yang dianggap mampu. “Bukan hanya kami, belasan orang itu semua dimintai duit. Ada yang Rp 10 juta, Rp 25 juta sebulan, ada yang paling banyak itu bisa Rp 25-50 juta,” lanjutnya.
“Jadi kalau saya sakit jiwa kenapa tidak dibawa ke rumah sakit jiwa, tapi saya dipenjara dimasukin pengayoman dan diperas. Jadi kalau dibilang Alvin Lim melanggar aturan, tidak. Karena istri saya yang pegang handphone, saya tidak,” pungkasnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini viral video yang menampilkan wawancara dengan Alvin Lim oleh dr Richard Lee. Alvin Lim menyebut bahwa selama menjadi tahanan Ferdy Sambo tidak menempati sel yang seharusnya di Lapas Salemba. Sambo disebut juga tidur di ruang KPLP dengan fasilitas AC. [ran]