(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai Presiden Jokowi secara jelas pasang badan bagi Prabowo Subianto di depan publik usai menjalani debat ketiga capres-cawapres.
“Yang disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah sebuah bentuk keberpihakan secara vulgar terhadap kubu 02. Terlebih statemen itu (Jokowi) dilakukan beberapa jam setelah debat ketiga,” kata Khoirul dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Rabu (10/1/2024).
“Itu adalah sebuah bentuk pasang badan dari presiden untuk memberikan dukungan secara moril, karena bagaimana pun juga 02 menjadi korban dari debat ketiga,” sambungnya.
Meski diakui Khoirul mengembalikan debat sebagai ranah untuk tidak menyerang personal itu tidak mungkin, karena pertanyaan yang ditujukan kepada Prabowo dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik.
“Yang disampaikan oleh Anies Baswedan misalnya, sebenarnya itu kritik yang disampaikan secara personal tapi dalam konteks sebagai pejabat publik. Itu sah-sah saja, tetapi ketika itu dilakukan secara berulang akan menimbulkan tendensi yang dipersepsikan sebagai personal,” tuturnya.
Apabila presiden memang memiliki kepedulian terhadap semua capres-cawapres seharusnya perhatian semacam ini juga diberikan kepada dua kontestan lain.
“Kalau kemudian presiden memiliki concern semacam itu seharusnya concern tidak menyerang sifatnya pribadi juga berlaku kepada putranya, Gibran, karena di saat yang sama Gibran menyampaikan materi pertanyaan yang seolah ingin menunjukkan gimik bahwa lawan debat seolah tidak menguasai isu. Itu juga merupakan bentuk kekerasan verbal,” paparnya.
Khoirul lantas memberikan pandangannya apabila Jokowi telah secara terbuka memberikan dukungan kepada kubu Prabowo-Gibran.
“Basis pemilih Jokowi (dari PDIP) akan habis, lembaga dan institusi negara berpotensi memberikan keberpihakan kepada paslon tertentu. Meski ada undang-undang yang mengatur presiden memberikan dukungan kepada paslon tertentu. Diatur dalam pasal 299 UU Pemilu, tetapi tetap dalam koridor netralitas dan independensi kekuasaan negara itu sendiri,” jelasnya. [ran]