(IslamToday ID) – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merilis temuan sebanyak 36,67 persen anggaran Proyek Strategi Negara (PSN) yang digagas Presiden Jokowi mengalir ke kantong ASN dan politisi. Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah tidak menampik adanya tindak pidana korupsi dalam temuan tersebut.
“Indikasi itu ada ya (korupsi). Kita melihat aliran dana ke kantong-kantong para okmun politisi maupun ASN,” kata Natsir dikutip dari YouTube KompasTV, Sabtu (13/1/2024).
Temuan ini diakui Natsir memang banyak di tahun 2023 yang merupakan tahun politik. Meski demikian, ia enggan menyebutkan siapa saja ASN dan politisi yang terlibat.
“Pantauan politik ini konsentrasi kita bisa lebih mengarah ke sana. Lebih banyak ke situ, tapi kalau nama kita tidak bisa sebutkan. Tapi kepada penegak hukum sudah cukup terang benderang,” tuturnya.
Natsir mengatakan ASN dan politisi yang dimaksud adalah mereka yang terlibat dalam proyek-proyek besar PSN dan terdiri dari semua level dengan jumlah yang cukup banyak.
“Hampir semua level ada, tapi tentu porsinya berbeda-beda. Level pengambil keputusan sampai menengah. (PSN) Banyak, seperti karya-karya (BUMN Karya) itu, terus ada beberapa proyek lain. Hampir di beberapa sektor itu ada, hampir merata di semua proyek PSN ada,” ungkapnya.
Disinggung mengenai apakah prokek IKN yang saat ini sedang berjalan juga termasuk dalam PSN yang terjadi korupsi, Natsir memberikan jawaban meski tidak secara jelas.
“Saya detailnya tidak bisa persis menyampaikan, tapi itulah secara umum, hampir merata itu ada. Di setiap proyek,” ujarnya.
Modus yang digunakan ASN sendiri diakui Natsir masih sederhana. Para oknum jarang menggunakan cara yang canggih.
“Uang hasil korupsi misalnya dibelikan tanah, mobil, rumah. Ada juga untuk sumber dana kampanye di 2024, penukaran valas, penyetoran tunai dalam jumlah signifikan ke rekening pribadi calon anggota legislatif, dan ada juga penyaluran hibah berkaitan dengan APBD,” pungkasnya. [ran]