(IslamToday ID) – Analis politik Hendri Satrio (Hensat) mengatakan Pemilu 2024 ini sulit diprediksi, apakah akan berjalan satu atau dua putaran. Pasalnya, hingga kini kubu paslon 02 yang menggaungkan satu putaran belum dapat mencapai elektabilitas 50 persen plus 1.
“Justru yang mengejutkan kenapa belum mencapai 50 persen plus 1. Akan ada lagi turning out saat pilpres dilakukan. Apakah satu atau dua putaran ini sulit sekali (untuk diprediksi),” kata Hensat dikutip dari YouTube TVOneNews, Rabu (24/1/2024).
Hal ini cukup mengejutkan lantaran kubu 02 memiliki segala fasilitas yang tidak dimiliki kubu lawan, namun belum mampu mencapai survei lebih dari 50 persen.
“Mereka punya semua, logistik paling kuat, logistik paling banyak, kreativitas dan gerakan-gerakan juga kuat,” urainya.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap elektabilitas adalah performa. “Tanpa data memang kita sulit, tapi kalau kita memprediksi tapi yang akan mempengaruhi (elektabilitas) itu adalah penampilan si capres,” terangnya.
Dalam peraturan pemilu di Indonesia, selain syarat kemenangan 50 persen plus 1 juga harus meraih kemenangan di 20 provinsi.
“Jadi beberapa hal ini yang memang akhirnya kita sulit menduga karena ini di ujung. Apakah nantinya (elektabilitas 02) lewat (lebih dari 50 plus 1) atau berbalik arah. Kalau kita lihat dari salah satu survei (kubu 02) ada yang turun, ini adalah salah satu hal yang terkadang pemilu di Indonesia sulit diprediksi,” ucapnya.
“Jadi kalau ada pengamat luar negeri yang mengatakan pemilu yang mudah diprediksi itu Indonesia, kali ini tidak. Minimal tentang satu atau dua putaran,” tegasnya.
Terpenting untuk menjaga agar elektabilitas paslon capres-cawapres tetap stabil, kata Hensat, adalah bagaimana mereka menjaga modal sosial.
“Harus diperhatikan oleh masing-masing paslon adalah bagaimana mereka menjaga modal sosial supaya momentum politiknya justru tidak menurunkan elektabilitas mereka. Yang paling kuat modal sosialnya saat ini 02, walaupun di 03 dan 01 perlahan membuat sendiri kekuatan sosial mereka,” pungkasnya. [ran]