(IslamToday ID) – Pengamat politik Hanta Yuda menilai pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi dengan para pemimpin partai politik (parpol) yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran merupakan salah satu upaya untuk mendorong terwujudnya pemilihan presiden (pilpres) satu putaran.
Seperti baru-baru ini pertemuan yang dilakukan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Yogyakarta.
“Kalau dikaitkan safari politik betul juga nyambung, karena sebelumnya Pak Jokowi juga bertemu ketua umum partai-partai utama pendukung pasangan 02,” kata Hanta, Senin (29/1/2024).
“Cuma yang spesial Mas AHY ini bukan menteri, dan AHY ini berada di luar pemerintahan Pak Jokowi, ketika Demokrat dan Mas AHY bergabung belakangan di dalam KIM yang maju mendukung Prabowo-Gibran,” lanjutnya.
Lebih menarik, katanya, karena saat ini situasinya pemilu dan tentu saja pertemuan keduanya akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
“Bagi Pak Jokowi ini untuk memperkuat soliditas di internal koalisi pasangan Prabowo-Gibran. Ini juga sekaligus membuktikan bahwa Pak Jokowi merestui bergabungnya partai Demokrat,” tuturnya.
Kedua, kata Hanta, menggiring basis massa Demokrat untuk memilih kubu 02 dalam Pilpres 14 Febuari mendatang.
“Kita tahu berdasarkan data survei kami menunjukkan dari pemilih Partai Demokrat semakin solid, kuat. Saya yakin pemilih Demokrat itu semakin diupayakan untuk bermigrasi, semakin optimal untuk mendukung capres 02,” paparnya.
Ketiga, sambungnya, Partai Demokrat bisa jadi partai alternatif penopang untuk jalannya stabilitas kinerja kabinet hingga Oktober 2024 di tengah maraknya isu akan mundurnya para menteri dari Kabinet Indonesia Maju II.
“Partai Demokrat jadi puzzle politik penting bagi Pak Jokowi untuk memperkuat ‘semakin kuat kaki-kaki politik Pak Jokowi’ dalam konteks hubungan dengan parlemen juga konteksnya politik elektoral,” paparnya.
Sebagai informasi, sebelum melakukan pertemuan dengan AHY, Jokowi juga mengadakan pertemuan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum Gerindra sekaligus capres 02 Prabowo Subianto. [ran]