(IslamToday ID) – Juru bicara Timnas AMIN Andi Sinulingga merespons pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa presiden boleh ikut berkampanye dan memihak salah satu paslon. Untuk meluruskan pernyataan tersebut Andi meminta masyarakat untuk kembali ke UUD 1945.
“Kita cuma mau, kita kembali kepada UUD 1954. Jokowi sebagai kepala negara. Jokowi secara pribadi ketika dia memegang mandat, dia menjadi kepala negara. Kepala negara ini milik kita semua,” kata Andi dikutip dari YouTube MetroTV, Selasa (30/1/2024).
“Sebagai kepala pemerintahan dia terikat oleh UUD 1945. Kemudian ada aturan dalam UU No 7 Tahun 2017 (UU Pemilu) yang mengatakan dia boleh kampanye dengan turunannya. Yang kita tahu kalau dia itu incumbent. Pertanyaannya dia (Jokowi) mau kampanye buat siapa sekarang ini? Dia sudah habis masa jabatannya,” sambungnya.
Seharusnya, katanya, pemimpin yang baik setelah selesai dengan masa jabatannya yang harus ditunjukkan ke publik mempertanggungjawabkan janji yang telah dibuat dan bagaimana pelaksanaannya.
“Apa janji-janji yang ditunaikan. Katakan tidak impor bagaimana perjalanannya, buyback Indosat bagaimana perjalanannya, pertumbuhan ekonomi 7 persen bagaimana perjalanannya. Itu harusnya disampaikan kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban. Itu yang namanya pertanggungjawaban mandat rakyat,” jelasnya.
Bukan sebaliknya, mandat rakyat digunakan untuk keberlangsungan pemerintahan berdasarkan interest pribadi. Sementara bicara UU yang memperbolehkan presiden berkampanye, menurutnya, memang ada hak tapi ada juga kewajiban di sisi lain.
“Sehingga kita jangan mau enaknya saja, mengambil apa yang menjadi hak kita. Sebagai seorang negarawan berbaktinya kepada nusa dan bangsa, bukan berbakti kepada keluarga. Ini paling penting, sehingga kita tahu yang bersangkutan kepala negara atau kepala keluarga,” pungkasnya. [ran]