(IslamToday ID) – Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan bahwa PBNU tidak memihak pasangan calon (paslon) manapun dalam Pilpres 2024.
Hal ini merupakan respons dari pernyataan yang diungkapkan oleh Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa PBNU memihak paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran.
Tudingan Gus Nadir tersebut terkait imbauan yang disampaikan dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh PBNU hingga pengurus cabang di sebuah hotel di Surabaya.
“Saya hadir dalam pertemuan itu, kalau disebut Rais Aam minta sekali ini saja samina wa athona, itu sudah salah. Sudah saya pastikan itu salah,” tegasnya dikutip dari YouTube Mojokdotco, Kamis (1/2/2024).
“Kedua, mengajak mengerahkan struktur untuk (mendukung paslon 02) itu salah juga,” lanjutnya.
Ia lantas membeberkan pertemuan yang dilakukan di hotel Surabaya tersebut karena banyak pertanyaan dari anak ranting dan cabang NU kepada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU dalam menyikapi Pilpres.
Dalam pertemuan tersebut, kata Gus Ipul, membahas mengenai berbagai isu yang berkembang di tingkat bawah menyangkut Pilpres dan bagaimana jalan keluarnya. Namun sekali lagi, ia membantah bahwa ada arahan untuk berpihak pada salah satu paslon.
“Tapi sebelum pulang disampaikan lagi oleh Rais Aam bahwa lembaga ini tidak boleh terlibat. Maka kalau dianggap itu menggerakkan struktur itu seperti apa?” kata Gus Ipul.
“Dan kita tidak mengumumkan ke publik karena kita ingin suasana tetap kondusif. PBNU gak pernah yang namanya merilis, menyatakan sikap (dukungan terhadap paslon 02). Ini hanya di dalam bisik-bisik, hanya untuk kita,” tegasnya.
Menurutnya, setiap kader NU diperbolehkan untuk berpolitik asal dengan nama pribadi, tidak menyangkut organisasi dan tidak dilakukan di lingkungan PBNU. Seperti yang dilakukan KH Said Aqil Siradj di 2014 yang mendukung Prabowo Subianto dan Gus Salam di Jawa Timur. “Jadi pada dasarnya NU tidak bisa lepas dari politik,” pungkas Gus Ipul. [ran]