(IslamToday ID) – Peneliti politik ISEAS-Yusof Institute Singapura Made Supriatma mengatakan adanya rektor salah satu universitas di Jawa Tengah (Jateng) yang diminta untuk memberikan testimoni positif terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi merupakan bentuk intervensi politik.
Made melihat bahwa Jateng menjadi battle ground dalam Pemilu 2024, terlebih beberapa waktu lalu Jokowi sempat berlama-lama berada di Jateng dan Yogyakarta. Hal itu dikatakan lantaran Jokowi memiliki kepentingan di Jateng, yakni menang lebih dari 60 persen.
“Dalam catatan saya berada 9 hari di Jateng dan Yogyakarta. Menurut saya menjadi sesuatu yang sangat lama untuk presiden. Kayaknya kampanye, main bola, bagi-bagi bansos, meresmikan ini dan itu, sekarang ada testimoni. Ini berkaitan apalagi Pak Jokowi dulu menang 77 persen di Jateng,” kata Made dikutip dari YouTube KOMPASTV, Senin (12/2/2024).
Mengenai adanya permintaan dari pihak kepolisian terhadap para rektor untuk membuat testimoni positif bagi Jokowi, dianggap Made hanya sebagai pelengkap karena yang sesungguhnya terjadi adalah pertarungan antara Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Jateng sebagai basisnya PDIP, partai yang mendukung beliau lima kali dalam pemilihan dan selalu menang dan sekarang harus menjadi lawan, jadi saya kira ini pertarungan murni antara PDIP dengan Presiden Jokowi. Para rektor dan sebagainya itu hanya riak-riak saja,” tuturnya.
Made juga mengatakan dalam kampanye yang dijalankan Prabowo-Gibran penuh dengan transaksional. “Dalam koalisi ada warna ideologinya sedikit, tapi kalau pada koalisi Prabowo-Gibran gemuk dengan aktor koalisi utamanya bukan partai, tapi presiden yang mengambil alih.”
Mengenai pernyataan Jokowi yang diubah menjadi tidak akan ikut dalam kampanye, menurut Made, hal itu tidak hanya berlaku bagi presiden seorang diri tetapi juga birokrasinya.
“Ini tidak Pak Jokowi sendiri. Saya tidak khawatir dengan bantuan sosial (bansos). Dalam sebuah penelitian bansos sama sekali tidak berpengaruh terharap pemilihan presiden, tapi ditingkat pemilihan legislatif itu sangat berpengaruh. Tujuan pemberian bansos lebih mengarah satu partai kecil, PSI yang dipimpin anak presiden sendiri,” pungkasnya. [ran]