(IslamToday ID) – Direktur Indostrategic Ahmad Khoirul Umam mengatakan pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tidak diketahui oleh partai di Koalisi Perubahan.
“Menurut kader dari PKB ternyata atas tidak sepengetahuan mereka, sehingga kemudian tidak ada koordinasi di antara partai-partai koalisi (perubahan) itu sendiri,” kata Umam dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Rabu (21/2/2024).
“Pak Surya Paloh sudah menemui Pak Jokowi dan tampaknya ini bukan pertemuan biasa tentunya. Dan besar kemungkinan ini adalah bagian dari negosiasi sekaligus kompromi kepentingan untuk membawa Nasdem berada di kekuasaan lagi,” sambungnya.
Pertemuan kedua king maker tersebut, tutur Umam, seolah mengkonfirmasi apa yang disampaikan Anies Baswedan. Saat itu ia mengungkapkan bahwa banyak partai politik yang tidak siap dan tidak sanggup dan tidak paham untuk menjadi oposisi dan memilih berada di kekuasaan.
“Kalau berada di oposisi tidak bisa berbisnis. Situasi ini kembali menegaskan bahwa ada proses negosiasi yang seolah dimaknai sebagai sebuah kompromi. Bukan hanya Nasdem, tapi partai lain juga mencoba melakukan hal yang sama,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Umam juga mengomentari mengenai niatan cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka, yang ingin sowan ke kubu 01 dan 03.
“Sebagai cawapres terpilih maka agendanya sama dengan capres terpilih, yaitu memastikan fase transisi pemerintahan di awal berjalan lancar. Mereka memastikan suara di Senayan aman, memastikan tidak ada turbulensi politik, tidak di-bully, maka diakui atau tidak ini membuka proses negosiasi, membuka ruang kompromi yang targetnya membawa pemerintahan kepada situasi yang stabil,” paparnya.
Selain Nasdem, Umam juga menyebut beberapa partai yang dinilainya sudah pasti akan masuk dalam koalisi.
“Juga kemungkinan PPP karena partai kelas menengah sering tidak siap berhadapan dengan kekuasaan. Mereka juga tidak didesain untuk kuat puasa dari kekuasaan, karena itu artinya akan berpengaruh terhadap aliran logistik politik termasuk stabilitas internal dan keutuhan partai di dalamnya,” pungkas Umam. [ran]