(IslamToday ID) – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mendorong masjid juga berperan untuk memakmurkan masyarakat di sekitarnya masing-masing. Sebab, JK melihat banyak sekali masyarakat yang mengantre membeli beras, padahal hanya untuk beras 5 kg.
Hal tersebut JK sampaikan saat membuka Muktamar VIII DMI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Mulanya, JK mengungkit percakapannya dengan seorang Raja Arab Saudi beberapa tahun lalu. Ia menyebut, raja tersebut kaget ketika diberi tahu bahwa Indonesia memiliki 800.000 masjid.
“’Berapa masjid di Indonesia?’ Saya bilang 800.000, dia tanya ke penerjemahnya Bapak Wapres, ‘Itu (JK) mengatakan 800.000 atau 8.000?” (Penerjemah bilang) ‘800.000 Yang Mulia’. Dan dia terkejut, langsung berjabat tangan dengan saya, ‘You luar biasa’. Bukan saya luar biasa. Masyarakat, umat yang luar biasa membangun sebegitu,” ujar JK dikutip dari Kompas.
Lalu, JK menyinggung banyaknya masyarakat yang antre beras, padahal hanya demi membeli seberat 5 kg. Ia mengatakan, banyak umat yang masih kesusahan saat ini.
“Kalau lihat hari-hari, malam-malam, sekarang ini banyak masyarakat kita hanya untuk membeli 5, 10 kg beras. Siapa yang antre? Lihatlah 99 persen umat Islam yang pakai jilbab. Hanya hampir semua kesulitan, sebagian besar umat (Islam),” tuturnya.
Melihat fenomena antre beras tersebut, JK mendorong masjid-masjid turut berperan dalam memakmurkan rakyat. Dengan begitu, katanya, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah atau berzikir saja.
“Tapi bagaimana masjid memakmurkan masyarakatnya. Kita banyak instrumen, zakat punya, ada pak kiai, ada BAZNAS, itu salah satunya. Karena kita harus mendukung itu. Tapi BAZNAS membagi dengan baik,” ucap JK.
‘Yang banyak mustahiknya beli beras antre 1 km, tapi muzakinya dicari mana muzakinya, tidak ada, yang antre muzaki. Kalau kita (negara) maju, maka yang antre muzakinya,” lanjutnya. [wip]