(IslamToday ID) – Co Captain Timnas AMIN Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong menantang pemerintah membuka data ketersediaan beras dalam negeri menyusul masih mahalnya kebutuhan pokok itu di pasaran. Pasalnya, ia yakin langka dan mahalnya beras berkaitan erat dengan masifnya pembagian bansos saat musim kampanye lalu.
“Saya tantang semua pihak untuk buka-bukaan saja, bagaimana kalau pemerintah membuka data kepada publik data mengenai stok (beras) Bulog dari bulan ke bulan. Mulai dari pertengahan tahun lalu. Kalau misal ada keterkaitannya buka saja semua data-datanya,” kata Tom dikutip dari YouTube MerdekaDotCom, Jumat (8/3/2024).
Ia juga membantah negara-negara pengimpor beras seperti India menutup kran ekspor lantaran bencana El Nino hingga berpengaruh terhadap ketersediaan beras dunia dan menjadikannya mahal.
“Itu fenomena pertengahan tahun lalu (2023). Awal-awal hingga pertengahan tahun 2023 India menyetop ekspor beras, tapi belakangan ini kondisi beras dunia jauh membaik. Sekali lagi saya tantang untuk membuka data apakah benar secara statistik? Kalau benar ini kebetulan sekali. Guyuran bansos besar-besaran tiba-tiba stok beras tidak ada. Apakah benar secara statistik itu sekedar kebetulan,” sambungnya.
Kelangkaan serta kenaikan beras dan barang kebutuhan lain yang diperkirakan biasa terjadi menjelang Ramadan, Tom mengaku belum bisa memastikan. Karena ia melihat saat ini menteri terkait lebih sibuk memikirkan persoalan politik.
“Sulit diprediksi karena ada beberapa faktor yang menjadi pemicu, baik mendongkrak maupun menurunkan harga. Yang saya simak menteri-menteri terkait yang bertanggung jawab terlalu sibuk berpolitik, sehingga tidak mengurus sektor riilnya. Itu tentu akan memicu harga naik karena pasokan tidak terurus,” paparnya.
Di sisi lain daya beli masyarakat setelah pemilu ini dikatakan Tom justru mengalami penurunan. Padahal pada pemilu sebelum-sebelumnya daya beli masyarakat setelah pemilu naik karena banyaknya perputaran uang dari parpol-parpol.
“Ini sulit diprediksi tapi yang jelas roda-roda pemerintahan sedang tidak berjalan dengan baik dan daya beli masyarakat lemah. Trennya saya lihat daya beli masyarakat lemah,” ucapnya. [ran]