(IslamToday ID) – Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan meski pihaknya mendukung upaya perbaikan demokrasi, namun tidak akan ikut ambil bagian dalam pengguliran hak angket.
“Kami mendukung upaya (hak angket) yang sedang dilakukan oleh rival politik dalam hal ini di kubu 01 dan 03 atau siapapun. Jadi Pak Prabowo menghormati instrumen demokrasi (tapi) yang jelas Gerindra tidak akan pernah mendukung hak angket. Tapi kalau ada yang mau menggrakkan itu silakan saja,” kata Dahnil dikutip dari YouTube METRO TV, Selasa (12/3/2024).
Sementara, menurutnya, proses perbaikan demokrasi yang dimaksud tidak melulu harus dengan menggulirkan hak angket.
“Proses perbaikan itu banyak hal terkait dengan costly (mahal). Kita akan mulai dengan mendiskusikan itu nanti. Kita akan melibatkan banyak pihak untuk bicara mengenai formulasi terbaik dalam pemilu kita ke depan. Itu memang komitmen Pak Prabowo,” jelasnya.
Namun yang menjadi catatan penting dari Prabowo, tuturnya, kualitas demokrasi Indonesia harus beriringan dengan upaya menghadirkan kesejahteraan untuk rakyat.
“Kesejahteraan rakyat tentu kerja-kerja dan kebijakan pemerintah yang pro dan afirmasi terhadap rakyat itu hadir sesegera mungkin. (Sementara) Kalau hari ini banyak kritik pasca pilpres itu wajar saja, itu hanya soal subjektivitas saja. Itu secara praksis, tetapi secara etis kritik yang ada benar (pemilu 2024 yang terburuk). Itu harus menjadi instropeksi semua pihak yang terlibat,” bebernya.
Meski mengaku pemilu itu melelahkan, mahal, dan kacau, namun sekali lagi Dahnil menegaskan kalau Gerindra tidak akan mendukung hak angket. Menurutnya, apa yang dikatakan Prabowo lebih kepada sifat kenegarawanan yang dimiliki.
“Ini kenegarawanan Pak Prabowo. Pak Prabowo itu selalu terbuka dengan otokritik. Ketika diskursus kita masalah etis dan etik, Pak Prabowo berbicara terbuka. Tapi kalau kemudian argumentasi yang dibangun adalah argumentasi praksis, kemudian digerakkan oleh mereka yang ‘kalah’ itu menjadi gerakan yang praksis, gerakan tantrum politik,” ungkapnya.
Sehingga pihaknya akan melihat hingga tantrum politik ini berakhir dan menentukan bagaimana hasilnya nanti. [ran]