(IslamToday ID) – Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad meminta dunia untuk bergerak menghentikan Israel yang terus melancarkan serangan ke Gaza, seiring adanya resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait gencatan senjata.
“Dunia harus bergerak untuk menghentikannya dengan senjata, kalau tidak warga Gaza akan musnah,” kata Dadang dikutip dari DetikCom, Jumat (29/3/2024).
Ia mengatakan apa yang dilakukan Israel selama ini ke Gaza sudah jauh dari perikemanusiaan. Sehingga butuh tindakan nyata untuk menyetop Israel. “Israel tidak bisa dihentikan dengan kata-kata, tetapi harus dengan tindakan,” sambung Dadang.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan hal serupa. Menurutnya, aksi Israel bertentangan dengan resolusi DK PBB.
“Resolusi itu tetap penting. Tapi, yang jauh lebih penting adalah bagaimana memaksa Israel mematuhi gencatan senjata dan menghentikan genosida rakyat Palestina. Harus ada tekanan internasional yang lebih keras agar Israel menghentikan semua bentuk kekejian yang sudah di luar batas perikemanusiaan,” sambungnya.
Sebelumnya, DK PBB pada Senin (25/3/2024) meloloskan resolusi menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama Ramadan. Ini merupakan pertama kalinya forum itu meloloskan resolusi semacam ini, setelah sebelumnya selalu mendapat veto Amerika Serikat (AS).
Washington abstain dan 14 anggota dewan lainnya semuanya mendukung resolusi gencatan senjata DK PBB, yang diajukan oleh 10 anggota dewan terpilih yang menyuarakan rasa frustrasi mereka terhadap kebuntuan lebih dari lima bulan antara negara-negara besar.
Meski demikian Jalur Gaza bagian selatan terus dibombardir hebat oleh militer Israel pada Rabu (27/3/2024) waktu setempat. Suara ledakan juga terdengar dan asap terlihat membumbung di Kota Gaza di utara, tempat pasukan Israel menyerang rumah sakit terbesar di kota itu selama lebih dari sepekan.
Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza menyatakan pada Rabu pagi waktu setempat bahwa 66 orang tewas dalam semalam, termasuk tiga orang yang tewas dalam serangan udara Israel di Rafah dan sekitarnya.
Pertempuran terus berlanjut bahkan setelah DK PBB mengeluarkan resolusi pertamanya yang menyerukan “gencatan senjata segera” dan mendesak pembebasan sekitar 130 sandera, yang menurut Israel masih berada di Gaza, termasuk 34 tawanan yang diperkirakan tewas. [wip]